Makanya, bom-bom rakitan yang dibawa para pelaku itu selalu meledak sebelum waktunya.
"Ini pemain baru, jauh lebih minim pengetahuannya," kata Manzi, panggilan lapangan Ali Fauzi.
Mereka adalah geng baru yang belum terlatih. Dan bukan kelompok lama.
"Gang lama sudah berhenti atau off," katanya.
Soal bom yang meledak, menurut Ali Fauzi, yang pertama termasuk bom high sensitif, sehingga saat dibawa masuk ke dalam sebelum mencapai sasaran sudah meledak.
Dan yang kedua bom itu ada kesalahan saat perakitan dan perhitungan.
"Artinya salah pemicunya," ungkapnya seraya menambahkan kelompok JAD ini masih harus perlu belajar.
Ditanya motif kelompok ini, Ali Fauzi membeberkan, ini termasuk bom bunuh untuk hadiah Kapolri yang baru.
Kelompok ini merasa tidak senang dengan visi misi Kapolri Jenderal Idham Aziz.
Ia meyakini kelompok JAD ini masih akan terus melakukan aksi serupa.
Kelompok ini banyak berkembang di wilayah Indonesia, utamanya di Jawa Barat.