Follow Us

Sosok Wanita yang Pimpin Rapat Komisi I DPR RI dengan Prabowo Ini Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Pernah Disandera Pria Bersenjata Selama 168 Jam

Rahma Imanina Hasfi - Selasa, 12 November 2019 | 13:30
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid
Dok. DPR RI

Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid

Suar.ID - Diketahui Komisi I DPR RI telah menggelar rapat kerja dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/10/2019).

Rapat kerja tersebut membahas sejumlah hal terkait modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan industri pertahanan nasional.

Dalam rapat tersebut, ada sosok perempuan yang mencuri perhatian publik.

Baca Juga: Dulu Sama-sama Dirikan Sat-81 Kopassus, Sosok Ini Ternyata Sempat Dimintai Pertimbangan oleh Jokowi Sebelum Tunjuk Prabowo Jadi Menteri Pertahanan

Sosok tersebut adalah Meutya Hafid yang merupakan Ketua Komisi I DPR RI.

Meutya Hafid sendiri pun juga memimpin jalannya rapat yang penuh dengan interupsi itu.

Mengatur lalu lintas rapat dan sesekali bertindak tegas saat beberapa anggota dewan memaksa untuk bicara.

Baca Juga: Cekcok hingga Berujung Paman Tebas Kepala Tewaskan Keponakan Sendiri, Diduga Penyebabnya karena Masalah Lama yang Tak Kunjung Selesai Ini!

Meutya Hafid bukanlah politisi biasa.

Kiprahnya di dunia politik bukan hal baru meski usianya masih terbilang muda.

Politisi Partai Golkar ini satu-satunya perempuan yang dipercaya memimpin Komisi di DPR RI.

Dia memimpin Komisi I DPR yang identik dengan laki-laki, karena membawahi urusan kemiliteran, pertahanan, dan intelejen.

Di bawah kepemimpinannya, mitra kerja Meutya Hafid mulai dari Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Jenderal Budi Gunawan, Menteri Komunikasi dan Informasi Johni G Plate.

Tak hanya itu, mitra kerja Komisi I juga adalah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas); Badan Keamanan Laut (Bakamla), Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas), Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI), Dewan Pers, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Komisi Informasi Pusat (KIP), Lembaga Sensor Film (LSF) dan Perum LKBN Antara.

Tak hanya itu, Meutya Hafid juga memimpin 47 anggota Komisi I dari berbagai partai politik serta 4 wakil ketua Komisi I.

Baca Juga: Pernikahannya Penuh Kontroversi, Rupanya Celine Evangelista dan Stefan Wiliam Tak Punya Foto Tunangan, Alasannya Sungguh Bikin Ngeri!

Sebenarnya, nama Meutya Hafid sudah tak asing lagi di dunia pers tanah air.

Karirnya saat menjadi wartawan terbilang sangat mengagumkan, terlebih dia sering meliput langsung sejumlah perang di berbagai dunia.

Prabowo Subianto
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO

Prabowo Subianto

Pada 18 Februari 2005, Meutya diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang bertugas di perang Irak.

Dia akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005.

Berdasarkan pengalaman itu pun, Meutya menuliskannya dalam buku yang berjudul '168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak', yang dilaunching pada 28 September 2007.

Tak hanya itu, Meutya juga pernah ditugaskan sebagai jurnalis pada konflik Palestina (2007), meliput Pemilu Australia/ pergantian kepemimpinan di Australia (2007), Kudeta Militer Thailand (2006), konflik Thailand Selatan (2006), pemilu Irak (2005), serta dialog pemimpin muslim dunia di Rusia (2005).

Dalam negeri, Meutya juga meliput dan melaporkan langsung yaitu darurat militer di Aceh (2003), Tsunami Aceh (2005), perjanjian damai Aceh (2005), pemusnahan senjata di Aceh (2005).

Baca Juga: Sengaja Unggah Video Ciumannya dengan Aktor Tampan Reza Rahardian, Wanita Ini jadi Bahan Perbincangan hingga Buat Salah Seorang Sutradara Kesal

Sebelum mengakhiri karir dalam dunia jurnalistik, Meutya melaporkan dan menjadi host berbagai program election/Pilkada di berbagai provinsi diantaranya Jawa Barat, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Lampung.

Meutya juga mewawancarai banyak tokoh Nasional dan pemimpin bangsa maupun tokoh/ pemimpin mancanegara, diantaranya menjadi moderator dialog Presiden Iran Ahmadinejad, wawancara Wakil Presiden iran, dan banyak pemimpin negara lainnya.

Selain itu, Meutya juga menjadi host dalam berbagai program andalan Metro TV, seperti Todays Dialogue dan berita sore Metro hari ini.

Meutya Hafid akan menjadi rekan kerja Prabowo Subianto
Instagram/Prabowo Subianto dan Meutya Hafid

Meutya Hafid akan menjadi rekan kerja Prabowo Subianto

Berkat kiprahnya tersebut, dia mendapatkan kepercayaan sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara selama dua periode hingga sekarang.

Baca Juga: Ruben Onsu dan Sarwendah Sering Dicibir karena Dianggap Eksploitasi Anak Angkatnya, Ahli Tarot Ini Terawang Nasib Betrand Peto: Jadi Miliader Itu Mudah Bagi Betrand

Berikut profil singkat Meutya Hafid, Ketua Komisi I DPR RI:

Nama lengkap: Meutya Viada HafidNama panggilan: MeutyaLahir: Bandung, 3 Mei 1978

Pendidikan

SMP: SMPN 1 Cikini JakartaSMA: Crescent Girls School SingaporeS1: Bachelor of Manufacturing Engineering, University of New South Wales, Sydney, AustraliaS2: Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Baca Juga: Tragis, Setelah Tega Jual Istri Jadi PSK, Pria Ini Racuni Sang Istri yang Tengah Hamil 8 Bulan karena Alasan yang Sungguh di Luar Nalar!

Penghargaan

1996: National Youth Achievement Award (Kelas Perunggu dari Pemerintah Singapura)2005: Penghargaan dedikasi di bidang jurnalistik (UMM Malang)2005: Women of Courage (Kaukus perempuan Singapura)2006: Wanita pemberani (Samsung Award)2006: Penghargaan Kartini bidang jurnalis (Lions Club Jakarta)2006: Mewakili Indonesia dalam Asia 21st Young Leaders Meeting di Seoul, Korea Selatan2007: Elizabeth O' Neill Journalism Award (penghargaan bagi jurnalis dari Pemerintah Australia)2008: Young Inspiring People (Hard Rock FM)2008: Australian Alumnae Awards untuk bidang jurnalistik2013: Press Card No. 1 - Penghargaan Tokoh pers nasional kaliber internasional (PWI Pusat)

Beasiswa dan Pertukaran Pelajar

1989: ASEAN Pasific Children Convention, Fukuoka, Jepang1992: Pertukaran Pelajar Indonesia Jepang1994-1996: ASEAN Scholarship (dari Ministry of Education Singapore)1996-1998: Beasiswa S1 dari Kementerian Riset dan Teknologi RI

Baca Juga: Bikin Terenyuh, Surat Terbuka untuk Mendikbud Nadiem Makarim dari Seorang Guru di Pedalaman Papua: 'Hanya Ada Satu Kata untuk Ini, Kejam!'

Pengalaman Kerja

1998-2001: Sales Assistant, Grace Brothers Australia1998-2001: PR announcer Radio Suara Indonesia, Sydney Australia2001-2008: Jurnalis Metro TV2008: Politisi muda partai Golkar2010-Sekarang: Anggota DPR RI (Periode 2009-2014, 2014-2019, 2019-2024)2010-2012: Anggota Komisi XI DPR RI2010-2014: Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI2012-2014: Anggota Komisi I DPR RI2015-2016: Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI2015-2020: Ketua Bidang Strategi Opini dan Propaganda DPP Ormas MKGR2016-2021: Koordinator Bidang Hukum, HAM, Kebijakan Publik dan Kerjasama Luar Negeri PP Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG)2016-2019: Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hubungan Luar Negeri2016-2018: Wakil Ketua Komisi I DPR RI2018-2019: Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI bidang Politik Hukum dan Keamanan2018-2019: Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin2019-sekarang: Ketua Komisi I DPR RI

Baca Juga: Hanya Pacaran 6 Bulan Lalu Mantap Dinikahi Delon Thamrin, Inilah Fakta-fakta Aida Chandra, Ternyata Punya Pekerjaan Bergengsi!

Source : Tribunnews

Editor : Khaerunisa

Baca Lainnya

Latest