Suar.ID -Berita terpopuler Suar.ID edisi Minggu 10 November 2019.
Kisah penyesalan wanita usai usir pacaranya hanya karena terus-terusan dibelikan barang murah hingga sosok pengkritik BPJS Kesehatan.
Terus-Terusan Dibelikan Barang Murah Oleh Pacarnya, Wanita Ini Akhirnya Murka dan Usir Sang Pacar dari Apartemenya "Cinta Tanpa Uang itu Nggak Berguna!"
Dalam menjalin hubungan dengan pasangan ada baiknya untuk memperlakukan satu sama lain dengan baik.
Kita tidak boleh menganggap pasangan kita hanya sebagai mesin ATM atau alat penghasil uang.
Jika tidak Anda pasti akan menyesalinya, sama seperti yang terjadi oleh wanita ini.
Wanita ini kini hanya bisa menyesali perbuatannya yang kemudian membuatnya kehilangan pasangan yang ia cintai.
Kisah wanita ini ia bagikan dalam sebuah grup Facebook UTAR Confessions pada Selasa (29/10).
Wanita ini terpaksa kehilangan pasangannya karena kegoisannya yang meminta barang-barang bermerek.
Mulanya wanita ini menceritakan kisahnya saat pertama kali bertemu dengan pasangannya.
Keduanya ini saling berkenalan dalam tahun pertamanya di universitas mereka.
Mereka pun mulai bergaul bersama dan tak butuh waktu lama, mereka pun akhirnya saling berpacaran.
Setelah lulus kuliah wanita ini pun membujuk pacarnya yang mulanya tinggal di Sibu untuk tinggal dan bekerja di Kuala Lumpur.
Wanita ini pun menemukan pekerjaan di Seri Kembangan pada sebuah perusahaan kecil.
Sedangkan pacarnya sendiri mulai bekerja di sebuah bank di Kuala Lumpur Sentral dengan gaji RM 2.500 (Rp 8.5 juta).
Pasangan ini pun memutuskan untuk menyewa sebuah kamar yang tak telalu besar dan dekat tempat kerja wanita tersebut.
Saat itu pacarnya memaksa untuk membayar sewa kamar tersebut, wanita ini pun akhirnya menuruti keinginan pacarnya.
Saat itu pasangan ini tidak memiliki mobil, namun wanita ini mengatakan bahwa pacarnya ini sangat romantis dan peduli padanya.
Bagaimana tidak, pacarnya ini akan selalu mengantarkan wanita ini ke tempat kerjanya di pagi hari sebelum akhirnya ia pun naik Grab dan menuju ke stasiun kereta untuk kemudian lanjut bekerja.
"Meskipun ia (pacarnya) sendiri merasa kerepotan, namun ia tetap bersikeras untuk melakukannya," tulis wanita ini.
"Setiap malamnya dia (pacarnya) selalu menunggu saya untuk menyelesaikan pekerjaan di kantor."
"Pernah suatu ketika, saat hujan deras ia (pacarnya) memanggil Grab untuk kami."
"Saya pun menanyainya sambil bercanda, 'bukankah hal ini melelahkan untuk datang menjemputku di tempat kerja tiap hari?'".
"Ia pun menjawabku dengan serius, 'Karena kamu telah memilihku, aku tak akan membiarkanmu jalan sendirian ke rumah.'"
Setelah dua tahun berlalu, gaji mereka pun mulai meningkat.
Mereka pun pindah ke kamar yang lebih besar dari sebelumnya.
Kemudian wanita ini menginginkan pacarnya untuk membeli mobil, namun pacarnya mengatakan bahwa ia tak mampu membelinya.
Pacarnya ini juga menjelaskan bahwa hal itu masih belum diperlukan.
Wanita ini kemudian mengungkapkan bahwa pacarnya ini hanya kerap membelikan barang-barang murah seperti speaker bluetooth, sikat gigi listrik, dan mixer.
Namun wanita ini sebenarnya menginginkan pacarnya untuk dibelikan lipstik, sepatu Yeezys, dan tas bermerek.
Sebenarnya wanita ini tahu kalau pacarnya tak mampu mebelikan barang-barang mewah tersebut, namun ia tetap menginginkannya.
Wanita ini juga mengatakan bahwa dirinya ingin pergi berlibur, namun karena ia mengirimkan uang sebesar RM 1.000 (Rp 3.3 juta) tiap bulan ke rumah.
Lambat laun wanita ini pun menjadi muak kepada pacarnya.
Ini dikarenakan wanita ini sering kali melihat pacar temannya memberikan berbagai barang bermerek dan ia sendiri malah tak mendapatkan apapun dari pacarnya.
Suatu ketika wanita ini melihat salah satu temannya mendapat tas Chanel dari pacarnya.
Saat itu pacar wanita ini juga melihat hal tersebut.
Ketika itu pacarnya in mengatakan:
"Wah, saya bahkan tidak mampu membayar tas ini dangan gaji saya selama 3 tahun."
Mendengar perkataan pacarnya ini, wanita ini langsung marah dan memanggilnya tak berguna.
Sejak saat itulah mereka pun menjadi sering bertengkar, ini dikarenakan wanita tersebut ingin pacarnya membelikan barang-barang mewah.
Setiap kali wanita ini memarahi pacarnya, ia hanya bisa diam dan menerimanya.
Setelah wanita ini tenang, pacarnya ini baru mulai meminta maaf.
Namun pada suatu hari pacarnya ini menyiapkan sebuah makan malam yang mewah untuk wanita tersebut.
Pacarnya pun sempat bertanya kepada wanita tersebut.
"Sebenarnya, apakah kamu bahagia jika hidup seperti ini?"
Sambil marah wanita ini pun menjawab,"cinta tanpa uang itu nggak guna!".
Pada keesokan harinya, pacarnya ini memberitahukan wanita tadi bahwa dirinya telah membeli tiket pesawat kembali ke Serawak.
Pacarnya ini pun sebelum pergi sempat mengatakan kepada wanita tadi untuk bisa mengurus dirinya sendiri.
Awalnya wanita ini merasa tidak bahagia karena ia harus membayar sewa kamarnya sendiri.
Namun wanita ini pun mengungkapkan setelah ditinggal pacarnya ada seseorang teman kerjanya yang memberikan perhatian khusus kepadanya.
Kemudian setelah berselang dua bulan, teman kerjanya tadi mengatakan bahwa ia tak bisa lagi melanjutkan hubungan tersebut.
Saat itulah baru wanita ini menyadari kenyataan yang wanita ini terima.
Kemudian wanita ini hanya bisa menyesal dan menangis karena telah kehilangan pacar yang begitu baik kepadanya.
Wanita ini kemudian mengakhiri postingan dengan menuliskan:
"Sebenarnya jika Anda telah menemukan seseorang yang benar-benar mencintai Anda, hal itu lebih baik daripada kekayaan apapun."
Banyak netizen yang mengkritik kelakuan wanita ini karena bertindak terlalu matrealistik.
Banyak diantara mereka yang mengatakan bahwa jika ingin membeli barang bermerk maka belilah sendiri.
Tak hanya itu banyak netizen yang juga mengatakan bahwa pacar bukanlah ATM, dan membandingkan dengan pacar orang itu tidak baik.
Pernah Mengaku Bangga Jadi Anak PKI, Sosok Ini Kritik Keras BPJS Kesehatan dan Inginkan Adanya Rumah Sakit Tanpa Kelas, Siapa Dia?
Sosok ini pernah menulis sebuah buku berjudul "Aku Bangga Jadi Anak PKI".
Ayahnya sempat diketahui memiliki riwayat sebagai anggota Biro Khusus PKI.
Namun dengan memiliki latar belakang tersebut, sosok ini tidak menutup-nutupinya.
Beberapa waktu lalu cuplikan videonya yang menampilkan kritik terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit Indonesia menjadi viral di media sosial, khususnya Twitter.
Ya dia adalah Ribka Tjitraning Proletariyati, anggota DPR dari fraksi PDI-Perjuangan.
Video viral yang menampilkan kritik Ribka salah satunya diunggah oleh akun Twitter @zakwannur, pada Kamis (7/11/2019) kemarin.
Hingga tulisan ini dibuat, video tersebut telah mendapatkan 17 ribu reetweet dan disukai lebih dari 21 ribu pengguna Twitter.
Cuplikan video berdurasi 2 menit 20 detik tersebut sebelumnya telah diunggah secara lengkap pada akun YouTube DPR RI pada Rabu (6/11/2019).
Dalam video tersebut, Ribka menyampaikan beberapa kritik keras, terutama terkait perbedaan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dialami masyarakat Indonesia.
Dalam versi lengkapnya, kritik tersebut disampaikan saat Rapat Kerja antara Komisi IX DPR dengan Menteri Kesehatan dan RDP dengan DJSN, BPJS Kesehatan, dan Dewan Pengawas BPJS Kesehatan yang membahas kenaikan iuran BPJS Kesehatan.
Cuplikan video penyampaian kritik Ribka di rapat tersebut-lah yang kemudian menjadi viral di media sosial.
Selain merupakan penulis buku berjudul 'Aku Bangga Jadi Anak PKI' yang pernah menuai kontroversi itu, siapa Ribka Tjiptaning ini?
1. Putri keluarga ningrat
Ia terlahir dari keluarga ningrat Jawa dan merupakan anak ke tiga dari lima orang saudara (sekandung).
Ayahnya bernama Raden Mas Soeripto Tjondro Saputro yang merupakan anggota Biro Khusus PKI, seorang keturunan Kasunan Solo (Pakubowono) dan pemilik sebuah pabrik paku di Solo.
Sedangkan Ibunya dari keturunan Kasultanan Kraton Yogyakarta bernama Bandoro Raden Ayu Lastri Suyati.
Sewaktu kecil, Ribka yang dilahirkan di Solo, Jawa Tengah 1 Juni 1959, hidup dalam keadaan yang serba kecukupan karena ayahnya seorang konglomerat yang memiliki lima pabrik besar pada saat itu.
Peristiwa Gerakan 30 September 1965 telah mengubah jalan hidup keluarga yang sangat dicintainya.
Ribka Tjiptaning yang masih duduk di TK harus menyaksikan awal-awal kejatuhan keluarganya, di mana Ayah yang dikaguminya tidak pernah lagi pulang ke rumah, sedangkan Ibu yang disayanginya dibawa oleh tentara.
Ribka sendiri merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.
2. Lulusan Fakultas Kedokteran
Menyampaikan tentang kritik untuk dunia kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan yang menerapkan sistem kelas di Indonesia, rupanya Ribka akrab dengan dunia tersebut.
Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia.
Ia menempuh pendidikannya dari tahun 1978 sampai dengan tahun 1990.
Setelah lulus dan menjadi seorang dokter, ia pun membuka sebuah klinik kesehatan di kawasan Cildug, Tangerang.
3. Anggota PDI-Perjuangan sejak 1992
Dengan bergabungnya Ribka dalam komisi IX DPR RI periode 2019-2024, artinya menjadi ketiga kalinya bagi perempuan yang satu ini duduk di Senayan.
Sebelumnya, ia juga berhasil duduk di senayan pada 2004 dan 2009.
Bahkan, pada periode 2009-2014, ia menjabat sebagai ketia komisi yang sama dengan kedudukannya sekarang.
Sementara itu, ia telah bergabung sebagai anggota PDI-Perjuangan sejak 1992.
4. Sering melempar kritik terhadap kinerja pemerintah
Bukan sekali ini Ribka menyampaikan kritik terhadap kinerja pemerintah.
Pada 2015, ia pernah menyampaikan penilaiannya yang menyatakan bahwa belum ada menteri yang dapat menerjemahkan konsep yang dibawa oleh Jokowi ke dalam pemerintahan.
Selain itu, ia juga pernah mengatakan bahwa para menteri Jokowi memiliki koordinasi yang kurang dalam menyusun Peraturan Pemerintah (PP).
Saat itu, peraturan yang disoroti adalah kebijakan baru tentang Jaminan Hari Tua (JHT).
Kebijakan tersebut berkaitan dengan kebijakan baru Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Ketenagakerjaan yang menyatakan bahwa JHT baru dapat dicairkan apabila karyawan telah menjalani masa kerja selama 10 tahun.
Padahal, dalam aturan sebelumnya, masa kerja yang dipersyaratkan adalah 5 tahun.
Selain JHT, di 2015 Ribka juga mengritik BPJS Kesehatan.
Menurut Ribka, pemerintah harus fokus pada Program Indonesia Sehat.
Sebab, ia menilai masih banyak rumah sakit yang belum mau bekerja sama dengan BPJS.
Februari 2018, Ribka juga pernah melontarkan kritik kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atas ketimpangan tindakan terhadap pelaku penjual kosmetik murah kelas kecil dan kelas besar.
5. Pernah dapat petisi daring yang menolaknya menjadi calon Menteri Kesehatan
Saat menjabat sebagai Ketua Komisi IX DPR RI periode 2009-2014, Rancangan Undang-Undang Kesehatan yang kemudian disetujui dalam Rapat Paripurna DPR pun menjadi pembicaraan.
Pasalnya, salah satu ayat yang mengatur tembakau sebagai zat adiktif hilang.
Akibat kasus tersebut, Ribka pun dilarang memimpin rapat panitia khusus dan panitia kerja oleh Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat.
Ribka juga sempat dihadapkan pada petisi daring yang menolaknya menjadi calon Menteri Kesehatan.
Adapun alasan penolakan tersebut selain karena kasus hilangnya ayat tembakau dalam RUU Kesehatan yang disahkan, Ribka diduga terlibat dalam kasus intervensi obat infus.
Dalam kasus tersebut, ada anjuran kepada Kementerian Kesehatan untuk menghentikan penggunaan infus dari pabrik tertentu dan menggantinya dengan produk pabrik lain.
6. Namanya terseret kasus ujaran kebencian
Pada 2018, namanya terseret dalam kasus ujaran kebencian oleh Alfian Tanjung karena menuding 85 persen kader PDIP adalah PKI.
Alfian menyatakan bahwa pernyataannya bersumber dari ucapan Ribka bahwa 20 juta orang Indonesia adalah kader PKI.
7. Penah mengusulkan ide 'Rumah Sakit Tanpa Kelas' tapi tak dapat izin
Dalam kritik yang disampaikannya dalam video viral, Ribka menyinggung tentang perbedaan pelayanan antara pasien BPJS kelas 3 dan pasien VIP.
Ia menyebutnya sebagai 'diskriminasi senyum', yaitu kondisi saat pasien kelas 3 mendapatkan pelayanan yang 'kurang ramah', sebaliknya pasien VIP mendapatkan pelayanan yang sangat ramah dan murah senyum.
"Makannya saya pernah mengidekan rumah sakit tanpa kelas, tapi tidak dikasih ijin,"
"Istilah sosialis, komunis, apa lah, ga tau lah. Padahal itu yang sesuai Pancasila"
"Tapi kan ngga dapet ijin gimana," ungkapnya.
Dalam video tersebut juga terdengar candaan salah satu peserta rapat yang menyinggung tentang gagalnya Ribka menjadi Menteri Kesehatan.