Apalagi, saat syuting sinetron Senandung Masa Puber. Aku benar-benar menikmati saat-saat syuting.
Pasalnya, hampir semua pemain seumuran denganku. Selain itu, jalan ceritanya pun tak jauh-jauh dari masalah ABG. Aku berperan sebagai Rini, anak sekolahan yang memiliki sifat kalem dan pendiam.
Sayang, di tengah kebahagiaanku menapaki dunia sinetron, sebuah ujian besar menimpa aku dan keluargaku.
Ah, sebetulnya aku sudah malas membahas soal itu. Singkat cerita, pada 8 November 2002 aku dan Tasya, kakakku, disandera di kamar hotel oleh beberapa orang tak dikenal.
Sekolah terpaksa bolos dan syuting pun sempat terhenti. Aku tak tahu apa motivasi mereka. Sungguh aku sangat ketakutan.
Aku tertekan karena ke mana pun, aku diikuti dan diawasi. Orang yang menyekapku bilang, semua ada kaitannya dengan masalah orangtuaku.
Katanya, orangtuaku telah berutang. Aku benar-benar tidak percaya. Aku yakin, orangtuaku pasti akan menyelamatkanku.
Setelah lima hari disekap, aku berhasil dibebaskan. Sejujurnya, peristiwa itu membuatku trauma berkepanjangan. Bahkan hingga kini aku masih sering mimpi buruk.
Beberapa hari setelah peristiwa itu, kondisiku mulai stabil. Aku kembali ke sekolah dan syuting Senandung Masa Puber.
Sekitar Desember 2004, syuting Senandung Masa Puber berakhir. Setelah itu aku sempat vakum di dunia entertainment. Aku ingin fokus ke ujian akhir SMU dan mempersiapkan diri ke jenjang kuliah.
--