Melansir dari Mayo Clinic, radang sendi yang umum diderita wanita adalah jenis rheumatoid arthritis.
Pada rheumatoid arthritis, sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan kapsul sendi, membran keras yang membungkus semua bagian sendi.
Lapisan ini, dikenal sebagai membran sinovial, menjadi meradang dan bengkak.
Proses penyakit pada akhirnya dapat menghancurkan tulang rawan dan tulang di dalam sendi.
Menurut Arthritis Foundation National, rheumatoid arthritis paling umum terjadi antara usia 30 hingga 60 tahun.
Beberapa sendi pada tubuh dapat mengalami perubahan akibat penyakit ini, seperti pembengkakan di beberapa bagian, kemerahan dan sensasi hangat pada sendi yang dirasa oleh penderitanya.
Para peneliti menyelidiki faktor-faktor lain yang mungkin berperan, seperti hormon wanita, kegemukan, dan respons tubuh terhadap peristiwa stres seperti trauma fisik atau emosional.
Penelitian juga telah mengindikasikan bahwa faktor lingkungan mungkin berperan dalam risiko seseorang terkena rheumatoid arthritis.
Beberapa termasuk paparan asap rokok, polusi udara, insektisida dan paparan pekerjaan terhadap minyak mineral dan silika.
Radang sendi yang parah dapat memengaruhi tangan atau lengan yang dapat mempersulit untuk melakukan tugas sehari-hari.
Artritis dapat menyebabkan sesorang bertambak gemuk bahkan membuat sulit atau tidak bisa berjalan dengan nyaman dan duduk tegak.