Sementara anak tertua kedua masih duduk di kelas X SMK.
Setiap pulang sekolah ia biasa menghabiskan waktu untuk merawat adik-adiknya.
Tidak jarang pula waktu yang ia miliki diisi dengan bekerja serabutan hanya untuk memenuhi kebutuhan perut.
"Sebenarnya yang yatim itu tiga anak saja, karena beda bapak sih, yang paling kecil (Pian) masih ada bapak, tapi bapaknya jarang pulang, kerja jadi petani di Bongas, pulang-pulang dua bulan sekali bawa uang cuma Rp 200 ribu," ucap Karmila.
Baca Juga: Seorang Pria Bertahan Hidup dengan Otak Dimakan Cacing Pita Selama 15 Tahun Terakhir
Tinggal di gubuk reot
Tak hanya sering kelaparan, kondisi tempat tinggal empat kakak-beradik itu pun tak kalah memprihatinkan.
Mereka tinggal di sebuah rumah yang lebih mirip gubuk.
Sempit dan nyaris roboh.
Di ddalamnya pun penuh barang berserakan.
Ada sebuah kasur lusuh tempat mereka tidur.