Ada dua murid di sekolah tempat dia mengajar yang terjangkit infeksi bakteri.
Sebelumnya, dilakukan pengujian terhadap 18 murid Mr Du setelah guru tersebut menyerahkan sertifikat (diagnosis penyakit) kepada atasannya.
Berawal dari pengujian terhadap murid-murid itulah aksi tipu-tipu Mr Du terbongkar.
Mr. Du sendiri merupakan guru Bahasa Inggris yang mengajar untuk anak-anak usia lima tahun.
Setelah ditemukan ada dua muridnya yang terinfeksi bakteri, Mr. Du pun diminta untuk melakukan diagnosis kedua yang mengharuskannya mengeluarkan uang lagi sebesar £ 35 (sekitar Rp630 ribu).
Melalui pemeriksaan kedua itulah diketahui bahwa Mr. Du tidak menderita penyakit TB, yang biasanya membutuhkan berbulan-bulan konsumsi antibiotik harian untuk penyembuhannya.
Karena ditemukan hasil yang berbeda itulah para orangtua gagal diyakinkan, sehingga menuntutnya untuk melakukan tes ketiga di rumah sakit Hohhot di wilayah Cina Mongolia Dalam.
Tes ketiga itu bukan hanya membuktikan bahwa ia telah bersih dari TB selama ini, tetapi bahwa pemindaian dada sebelumnya sepenuhnya milik orang lain.
Tampaknya, kedua murid Mr. Du yang sakit tertular penyakit dari sumber lain.