Jujun menuturkan bahwa pembuatan helikopternya ini sudah sejak tahun 2018, tepatnya pada bulan Agustus dan hanya dikerjakan pada hari libur setiap Minggu.
Sedari awal hingga berbentuk, pengerjaan helikopter ini hanya dikerjakan seorang diri dan sedikit dibantu anak laki-laki pertamanya serta kerabat.
Untuk pembuatan rangka besi helikopter ini Jujun sudah menghabiskan uang sebesarRp 30 juta.
Meski ia sediri harus mengeluarkan biaya yang cukup besar, namun hal ini tak mengganggu anggaran rumah tangganya.
"Makanya proses pembuatan helikopter ini lama karena untuk membeli barang yang dibutuhkan harus menunggu waktu, perlu menyisihkan. Karena kan saya tidak mau mengganggu uang dapur," tutur pria yang saat duduk di bangku SMK itu pernah mendapatkan beasiswa.
Ide Transpotasi Udara
Jujun mengaku ide awal untuk membuat helikopter inimuncul ketika melihat seringnya kemacetan arus lalu lintas di depan bengkel tempatnya bekerja.
Bengkel tempatnya bekerja ini sendiri berada di Jalan Sukabumi-Bogor, Karangtengah, Kecamatan Cibadak.
Awalnya ia ingin memberikan solusi sarana transportasi bagi masyarakat.
Ia pun melihat transportasi udara yang masih kosong dan menganggap ini adalah sebuah peluang yang besar.
Karena itulah mulai tercetus ide membuat helikopter dengan biaya murah.