Botol itu dikumpulkan untuk ditukar dan mendapat bayaran.
Sebagian botol-botol yang dikumpulkan merupakan pemberian sukarela dari warga setempat.
"Biasa dapat Rp5.000 sampai Rp10 ribu dari kumpulin botol ini, diberikan ke pengepul. Atau pemulung datang kasih uang ke saya, ya cukup buat makan," tutur Kudus.
Uang dari botol-botol plastik itulah yang digunakan Kudus agar bisa menyambung hidup untuk membeli makan.
Menurut Kudus, bila ingin ke toilet, dirinya harus menuju ke WC umum atau MCK umum.
Fasilitas umum tersebut digunakan untuk mencuci pakaian, mandi hingga buang air besar.
"Kalau ke WC ya WC umum bayar Rp2.000, itu sekalian semuanya. Kadang juga enggak bayar orang juga sudah paham Pak," ucap Kudus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Kudus, Pria yang 10 Tahun Hidup Tanpa Listrik di Jakarta"