Postingan ini kemudian menuai berbagai komentar dari netizen.
"Lha calon idaman wie yo ngene ki...sederhana nrimo ing pandum...pasukan ambyar gasss neee... (calon idaman itu kaya gini, sederhana nerima apa adanya)," komen akun @ervin_cikaloisolo.
"Nak meh balek kampung lewat kono, meh mandek tuku cilok palah ndak kuat aku. Wedi rinduku ketinggalan nok kono (kalau pulang kampung lewat situ, mau berhenti beli cilok malah takut gak kuat, takut rinduku ketinggalan di sana)," lanjut akun @gilrmdhn_.
"Kui wanita idaman tenan kui min, jamin ngajine yo lamcar (itu bener-bener wanita idaman min, dijamin ngajinya juga lancar)," tulis akun joenade_13.
Cerita awal jualan cilok
Masih melansir dari Tribunnews, Utari mengungkapkan bahwa dirinya sudah berjualan cilok sejak lima bulan lalu atau lebih tepatnya pada bulan Juli 2019.
Awalnya ia hanya berniat untuk membantu kakaknya menjajakan cilok dagangannya yang sepi pembeli.
"Soalnya saya di sini cuma membantu Kakak saya."
"Dulu agak kurang maju," ujarnya.
Melihat kondisi yang seperti itu, Utari pun berniat untuk memajukan usaha kakaknya ini.