Kabar itu kemudian menyebar kepada Presiden Donald Trump dan petinggi Washington lain yang menyaksikan penyerbuan di Ruang Situasi Gedung Putih.
"Kami mendapatkannya. Kami yakin 100 persen. Jackpot. Ganti." Demikian pesan yang kemudian menyebar di seluruh Gedung Putih.
Operasi untuk memburu pria 48 tahun itu dimulai sebulan lalu, dengan Kurdi Suriah mengklaim mereka memberikan informasi yang "berguna".
Dua pekan lalu, intelijen AS kemudian melakukan pemetaan, dan menemukan lokasi persembunyian Baghdadi terletak di desa Barisha.
Namun Trump baru mengetahui operasi itu tiga hari jelang eksekusi.
Baca Juga: Tega! Ibu Muda Ini Pukul Bayinya hingga Tewas hanya karena Masalah Popok!
Sebagai bagian dari rencana, AS butuh izin Rusia untuk terbang di atas wilayah udaranya.
Washington tidak mengungkap bahwa mereka hendak menangkap Baghdadi.
Melainkan mereka hanya memberi tahu bahwa Moskwa akan "menyukainya".
Dalam konferensi pers Minggu (27/10/2019), Trump menuturkan bahwa Pemimpin ISIS itu mati sebagai pengecut, dengan "menangis dan mejerit".
Pertanyaan pun muncul mengapa presiden 73 tahun itu bisa mengetahui detil tersebut.