"Murid di sekolah DKI Jakarta disuplai dua kaleng lem aibon setiap bulannya. (Beli lem aibon Rp 82 Miliar)," tulis William dalam akun facebooknya.
Setelah sempat jadi sorotan, anggaran lem aibontersebut kinitelah hilang dari website APBD DKI Jakarta.
Sebelumnya, dalam website tersebut, rancangan anggaran kontroversial itu diusulkan oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat.
Usulan tertulis dengan nama program wajib belajar 12 tahun dan nama kegiatan Penyediaan Biaya Operasional Pendidikan Sekolah Dasar Negeri.
Dalam rincian kegiatan tersebut, dijelaskan anggaran sebanyak itu akan digunakan untuk membeli lem aibon bagi 37.500 orang selama 12 bulan dengan harga satuannya Rp 184 ribu yang jika ditotal mencapai Rp 82,8 miliar.(Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulWali Kota Jakbar Duga Ada Kesalahan Ketik soal Anggaran Lem Aibon Rp 82,8 Miliar