Para tetangga menyatakan, Leonid dan Kolb adalah pasangan yang "bahagia".
Bahkan belum lama ini mereka sempat membaptis anaknya di Gereja Ortodox.
Kolb dilaporkan terhindar dari hukuman mati karena perempuan tak bisa dieksekusi di Belarus.
Karena itu, dia menerima hukuman maksimal.
Adapun Syarhel bisa dihukum mati dengan cara ditembak di kepala karena di Belarus, pria berusia antara 18-65 tahun bisa dieksekusi.
Lebih dari 400 orang telah dieksekusi di Belarus sejak negara itu merdeka dengan jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Berdasarkan data dari Amnesty International, total ada empat tahanan yang dihukum mati sepanjang 2018, dan dua pada 2017 lalu.
Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, baru-baru ini mengindikasikan bahwa ia akan terus menyetujui putusan hukuman mati meskipun mengisyaratkan bahwa ia memiliki keberatan pribadi.
"Apakah anda pikir saya senang dengan hukuman mati ini, mengingat saya menandatanganinya, dan kemudian, dengan kasar, seseorang ditembak?" ujar Presiden Lukashenko.
"Namun, dia tak bisa berbuat banyak mengingat dalam referendum 1996, rakyat menginginkan agar eksekusi mati tetap dilaksanakan."