"Kondisi itu (depresi) bisa memicu penggunaan obat bisa membuat pemulihan ini beresiko," ungkap Herny.
Untuk itu dokter pun melakukan penanganan khusus pada Nunung yakni dengan mengintegrasikan pengobatan penyakitnya dan ketergantungannya pada narkoba.
Nunung mengaku bahwa ia pernah berobat hingga ke Singapura untuk mengatasi depresinya.
Hal itu dilakukan Nunung antara tahun 2015-2016.
"Itu awalnya karena di kepala kekurangan oksigen. Disuntik-suntik, itu kan sudah lama. Terus selama setahun di Singapura, balik. Saya di Indonesia disuruh ke psikiater aja," ujar Nunung saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).
Baca Juga: Walau Terlihat Tegar, Susi Pudjiastuti Nyatanya Tak Kuasa Menahan Tangis saat Serah Terima Jabatan
Menurut Bagus Permadi, pemicu cemas pada ibundanya itu belum diketahui.
"Penyebabnya kurang tahu, tapi yang pasti tingkat panik sama cemas memang Mama orangnya gampang panik, gampang cemas," ujar Bagus.
Namun biasanya serangan cemas dan panik itu muncul saat Nunung mendapat kabar dari keluarga.
"Dia sedikit dengar kabar misalkan keponakan atau keluarga sedang sakit itu Mama panik. Paniknya dia tuh panik yang enggak biasa kita lihat gitu," imbuh Bagus.
Bila sedang diserang panik, keluarga hanya bisa menenangkan Nunung hingga rasa cemas itu hilang.
"Tapi kembali lagi Mama memang seperti itu jadi enggak bisa nenangin dia, jadi hilang sendiri rasa paniknya," ungkap Bagus.