"Konflik di Afghanistan akan menentukan kepresidenanmu dalam masa jabatan periode pertamamu ini."
Hagel juga mengatakan, "Bahkan mungkin untuk masa jabatan kedua. Kuncinya adalah tidak mau untuk 'dihalangi'."
Obama tidak banyak bicara, tetapi lebih banyak mendengarkan.
Pada saat itu, Hagel menganggap Obama sebagai sosok yang 'penyendiri', cenderung menjaga jarak dan nasihatnya kepada diri sendiri.
Namun banyak yang menduga bahwa komentar Hagel ini membantu menjelaskan mengapa Obama mencalonkannya untuk menjadi menteri pertahanan berikutnya.
Keduanya berbagi pandangan dan filosofi yang sama dengan upaya pemerintahan Obama, untuk mendefinisikan peran Amerika Serikat dalam transisi ke dunia pasca-negara adidaya. (Ervananto Ekadilla/Suar.ID)