Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Akhir-akhir Ini Cuaca di Indonesia Sangat Panas, Begini Penjelasan BMKG hingga Himbau Masyarakat Agar Waspada!

Khaerunisa - Rabu, 23 Oktober 2019 | 07:30
(ilustrasi) cuaca panas di Indonesia
Freepik

(ilustrasi) cuaca panas di Indonesia

Berdasarkan persebaran suhu panas yang dominan berada di selatan Khatulistiwa, cuaca panas ini erat kaitannya dengan gerak semu matahari.

"Seperti yang kita ketahui pada September, matahari berada di sekitar wilayah Khatulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan bumi selatan hingga Desember," tuturnya.

Maka, pada Oktober ini posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan (Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagainya).

Baca Juga: Pak Sri Mulyani, Inilah Sosok Suami Calon Menteri Keuangan Baru yang Sosoknya Masih Misterius hingga Sekarang, Tak Banyak Orang Tahu

Kondisi ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari.

Selain itu pantauan dalam dua hari terakhir, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering sehingga sangat menghambat pertumbuhan awan yang bisa berfungsi menghalangi panas terik matahari.

Minimnya tutupan awan ini akan mendukung pemanasan permukaan yang kemudian berdampak pada meningkatnya suhu udara.

Gerak semu matahari merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Baca Juga: Masih 20 Tahun, Tak Disangka Sosok Muda Belia Ini Ternyata Seorang Mucikari yang Jual Temannya kepada Pria Hidung Belang

Dalam waktu sekitar satu minggu ke depan masih ada potensi suhu terik di sekitar wilayah Indonesia mengingat posisi semu matahari masih akan berlanjut ke selatan dan kondisi atmosfer yang masih cukup kering sehingga potensi awan yang bisa menghalangi terik matahari juga sangat kecil pertumbuhannya.

Mulyono juga mengungkapkan bahwa awal musim hujan 2019/2020 akan terjadi pada November dasarian I (10 hari pertama) sampai dasarian III (10 hari terakhir).

BMKG pun mengimbau masyarakat yang terdampak suhu udara panas ini untuk minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi dan mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan.

Source :Kompas.com

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x