AS sudah dua kali memberi peringatan.
Namun, para siswa kembali tertawa saat ada kesalahan penulisan kata "goblok".
AS menulis kata ''goblok'' yang seharusnya berakhiran K menjadi berakhiran G.
Tak senang karena perserta seminar tertawa AS pun melayangkan pukulan kepada beberapa siswa.
Sebanyak 10 siswa di barisan terdepan diminta maju lalu ditempeleng secara bergantian sambil diteriaki 'goblok' oleh AS.
"Pertama tertawa diberi peringatan. Kedua tertawa lagi diberi peringatan dan ada perjanjian kalau ada yang tertawa lagi dipukul sampai keluar darah," kata Wahyu saat memberikan kesaksian kepada Wali Kota Malang Sutiaji di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019).
"Ketawa karena salah operator. Harusnya goblok pakai K. Yang tertawa banyak, di belakang juga ketawa. Tapi yang paling dekat dengan beliaunya di sini (di bangku barisan depan)," imbuhnya.
Wahyu mengaku, sejak awal ia memang tidak menyukai gaya AS dalam memberikan motivasi.
Saat seminar baru dimulai ia sudah disebut sebagai siswa tidak berprestasi karena duduk di belakang.
"Saya duduk paling belakang, saya dibilang siswa tidak berprestasi," kata Wahyu.