Follow Us

Kisah Nenek Siti dan Saimah, Kakak Beradik Tuna Netra yang Hanya Hidup Berdua di Gubuk Reot Peninggalan Orangtua Mereka

Aditya Eriza Fahmi - Sabtu, 19 Oktober 2019 | 12:30
Siti dan Simah, Nenek Tuna Netra Kakak Beradik yang Hanya Tinggal Sebatang Kara di Rumah Peninggalan Orangtuanya
Kolase:Kompas.com/Hamzah Arfah

Siti dan Simah, Nenek Tuna Netra Kakak Beradik yang Hanya Tinggal Sebatang Kara di Rumah Peninggalan Orangtuanya

Dua nenek bernama Siti (91) dan Simah (82) adalah kakak beradik yang mengalami kebutaan dan tinggal dalam satu rumah.
Kompas.com/Hamzah Arfah

Dua nenek bernama Siti (91) dan Simah (82) adalah kakak beradik yang mengalami kebutaan dan tinggal dalam satu rumah.

Meski Simah sudah tidak bisa lagi melihat, namun ia rela memasak untuk keperluan makan.

Namun diakui Simah, masakan ini dilakukan sebisa mungkin asal dapat dikonsumsi dengan Siti.

"Masak sendiri untuk makan, sampai pernah kaki ini terkena (bara) api karena tidak bisa melihat. Sebab Siti sudah tidak bisa apa-apa, sering sakit-sakitan, jalan saja sudah pakai tongkat. Kadang juga dikasih orang," kata Simah.

Nenek kakak beradik yang buta ini pun hanya mengandalkan pemberian orang lain dan pihak-pihak yang merasa iba dangan kondisi mereka.

Sebelumnya diketahui berbagai barang perabot milik kedua nenek ini sudah dijual untuk membeli makanan.

Baca Juga: Kisah Pilu Heri Misbahudin, Remaja 17 Tahun yang Sudah Jadi Tulang Punggung Keluarga Usai Kedua Orangtuanya Meninggal Digigit Ular di Rumah Sendiri

"Kadang juga kami yang kasih makan, kadang juga keponakannya (Tami). Tapi kebanyakan Mbah Simah itu masak sendiri, seadanya, beberapa waktu lalu sampai kakinya terluka kena api," ucap salah seorang tetangga, Karni (50).

Para tetangga ataupun kerabat biasanya mengirimkan makanan kepada kedua nenek buta ini ketika Simah sedang sakit.

Ini lantaran jika nenek Simah ini sakit tidak ada makanan karena tidak ada yang memasak.

"Memang yang sering sakit-sakitan itu Mbah Siti, kalau Mbah Simah yang sakit ya susah nggak ada yang masak, makanya kami kebanyakan kirimi makanan saat Mbah Simah sakit," beber salah seorang tetangga yang lain, Rika (32).

Baca Juga: Jernih Banget! Meskipun Terkena Dampak Kerusakan dari Badai Hagibis, Jepang Dipuji Netizen Dunia Karena Tingkat Kebersihannya yang Tinggi

Source : Kompas.com

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya

Latest