Suar.ID - Malaysia bisa segera menjadi negara Asia Tenggara kedua setelah Thailand, untuk melegalkan ganja untuk keperluan medis.
Melansir dari analyticalcannabis (17/4/2019), perusahaan farmasi Australia THC Global Group Ltd. dan pemerintah Malaysia sedang dalam pembicaraan untuk mengembangkan kerangka kerja kebijakan dan jalan menuju legalisasi ganja.
Sebagai bagian dari proses, THC Global Group telah bermitra dengan perusahaan agri-tech Heleogenics untuk membantu menghasilkan produk ganja medis di negara Asia Selatan.
Jika membuahkan hasil, kolaborasi ini bisa menjadi faktor terakhir untuk mendorong pemerintah meninjau ulang undang-undang narkoba yang sangat menentang ganja.
Kembali pada Agustus 2018, seorang pria Malaysia dijatuhi hukuman mati karena menjual minyak ganja kepada seorang pasien yang sakit.
Tetapi dalam beberapa hari, puluhan ribu warga Malaysia telah menandatangani petisi untuk mendukungnya.
Kasus ini mendapat begitu banyak perhatian nasional sehingga perdana menteri Mahathir Mohamad dengan cepat meminta hukuman matinya ditinjau ulang.
Pemerintah Malaysia kemudian mengumumkan akan menghapuskan hukuman mati untuk 32 pelanggaran, termasuk tuduhan narkoba, dan anggota parlemen mulai menyusun undang-undang untuk mendekriminalisasi mariyuana dalam kepentinganpengobatan.
Berbicara kepada Bloomberg tentang potensi perubahan kebijakan pemerintah, Menteri Air, Pertanahan dan Sumber Daya Alam Malaysia, Xavier Jayakumar, mengatakan, "Akan dibutuhkan sedikit dorongan menyangkut topik ini."