Suar.ID -Joaquin Phoenix, sang pemeran tokohJoker, yang baru saja tayang di bioskop-bioskop Indonesia, berhasil memesona para penonton dengan aktingnya yang menghebohkan.
Namun kehidupan masa kecilnya rupanya sungguh kelam.
Phoenixkini dianggap sebagai Superstar karenaaktingnya sebagai Joker yang luar biasa, setelah memainkan karakter yang bermasalah danlicik.
Tapikarena masa kecilnya yangkelam tersebutlah yang mungkin menunjukkan mengapa dia tertarik pada peran-peran 'gelap'seperti itu.
Film 'Joker' menceritakan tentang komedian yang gagal, kemudian beralih menjadi kriminal, telah memenangkan penghargaan di Venice Film Festival.
Bintang dari Gladiator dan Walk The Line ini tumbuh dalam lingkungan 'Sekte Children of God' (anak-anak Tuhan).
Dilansir dari Mirror, Sekte ini merupakan tempat orang dewasa yang dicuci otaknya,berhubungan intim dengan anak-anak, dan para wanita menggunakanhubungan intimsebagai alat untukmemancing anggota baru pria.
Bagi dunia luar yang tidak mengerti isi dari Sekte sesat Children of God, merasa bahwa sekte yang diciptakan oleh David Brandt Bergtersebut merupakansekte yang penuh akan kebajikan.
Dunia luar pada saat itu masih menganggap 'Sekte Children of God', sebagai Keluarga Kristen yang hidup dalam harmoni, membantu yang membutuhkan dan menampilkan musik-musik gereja.
Tapi ituhanyalah tampilan depanbagi indoktrinasi jahat yang telah dialami oleh orang-orang seperti Aktris 'Charmed' Rose McGowan, dan Gitaris original Fleetwood, Mac Jeremy Spencer, serta orang tua Joaquin, John dan Arlyn Bottom di tahun 70-an.
Keluarganya menjadi begitulekat akan sekte tersebut, sehingga John dinamaiberdasarkanUskup Agung dari Venezuela.
Kakaktertua Joaquin, River, baru berusia empat tahun ketika ia pertama kali berhubungan intim.
Anak-anak diajarkan untuk takut pada dunia luar karena "penuh dengan orang-orang yang tidak percaya dengan keyakinan Sekte Children of God yang ingin membunuh mereka".
Namun ajaran tentanghubungan intimnyalebih parah lagi.
Hubungan intimdianggap sebagai cara yang paling mulia untuk memujiTuhan merekadan anggota dari sekte tersebut diperintahkan untuk "berbagi" suami dan istri mereka.
Hubungan intim secaraberkelompok adalah hal biasa di sana dan Berg juga mengajarkan bahwa anak-anak perlu 'mengeksplorasi seksualitas mereka'.
Dia menulis semuatipe hubungan intimakan menyenangkan Tuhan mereka, tidak peduli apakah itu orang dewasa dengan anak-anak atau bahkan inses.
Penganiayaan terhadap anak sering terjadi disana.
Anak tiri Berg sendiri, Davidito,telah menjadi korban.
Ketika Joaquin berusia empat tahun, keluarganya keluar dari sekte tersebut.
Kemudian mereka pergi secara diam-diam dengan sebuah kapal dari Venezuelamenuju Amerika dan mengubah nama keluarga mereka menjadi Phoenix untuk melambangkankehidupan baru mereka.
Joaquin mengatakan awalnya, orang tuanya bergabung sekte tersebut dengan niat baik, percaya bahwa "mereka telah menemukan komunitas yang memiliki ide sama".
Mereka akhirnya pindah ke Hollywood, California, Amerika Serikat, yang meluncurkan karier kelima anak mereka: Joaquin, Rain, Summer, Liberty, dan River.
Merekamenemukan awal ketenaran saat membintangi Film 'Stand By Me' pada 1986.
Pada 1993, Joaquin menyaksikan Kakaknya,River, yang saat itu berusia 23 tahun, meninggal karena overdosis narkoba di luar Club West Hollywood.
Dia masih tidak mau berbicara tentang kematian Kakaknya tersebut, dan hanya bisa mengatakan,"Aku semakin dekat untuk menerima kenyataan tersebut, namun aku tidak akan pernah bisa memahaminya."
Seorang Produser yang pernah bekerjasama dengan Joaquin mengatakan, "Alasan dia pandai bermain karakter yang memiliki trauma adalah karena dia sendiri menderita trauma,"
"Dia tumbuh dalam sekte sesat dan saudaranya meninggal di depan mata kepalanya sendiri."(Ervananto Ekadilla/Suar.ID)