Ketika dihubungi, perusahaan pengendalian hama memberi tahuThe New Paperbahwa ular itu panjangnya 3 meter dan setidaknya berdiameter 10 cm.
Juru bicaranya mengatakan bahwa keluarga itudiminta keluar dari rumah mereka karena itu adalah operasi yang berbahaya.
Goh, yang membayar 400 dolar AS (Rp 5,6 juta) untuk menyingkirkan piton, mengatakan, "Kami merasa benar-benar tak berdaya."
"Ular itu bisa menggigit kami. Hidup kami bisa dipertaruhkan."
"Jika ini terjadi lagi, kami berharap seseorang bisa datang sampai bantuan yang relevan tiba."
Baca Juga: Ngeri! Seorang Wanita Di Sulawesi Tenggara Tewas Dililit dan Digigit Piton Sepanjang 7 Meter
Seorang juru bicara MPTC mengatakan kepadaThe New Paperbahwa Goh telah menelepon hotlineEssential Maintenance Services Unit(EMSU), yang menangani permintaan terkait tenaga listrik dan gangguan pasokan air.
Dia mengatakan AVA adalah otoritas yang tepat untuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan gangguan hewan.
Juru bicara itu mengakui bahwa agen layanan EMSU "bisa melakukanyangterbaik dengan memberikan lebih banyak informasi untuk lebih membantu penduduk dalam situasi itu".
"Kami bekerja sama dengan penyedia layanan untuk meningkatkan proses ini," tambahnya.
Seorang juru bicara AVA mengatakan, pihaknya segera menanggapimasalah ular masuk rumah itu, dan sedang dalam perjalanan ke rumah Goh ketika putrinya menelepondan mengatakan bahwa ular itu telah ditangkap.
Wakil kepala eksekutif Acres, Kalai Vanan mengatakan kepadaThe New Paperbahwa pemilik rumah harus menghindari menelepon perusahaan pengontrol hama karena ada kasus-kasus hewan liar, seperti ular, dibunuh atau dilukai karena penanganan yang tidak tepat.