Polisi pun segera melakukan penyelidikan.
Keesokan harinya, Sabtu (21/9) keempat remaja itu ditangkap atas dugaan pembunuhan.
Supt Sabarudin Rahmat, kepala polisi wilayah Samporna, saat dihubungi mengatakan ada saksi mata yang melihat keempat remaja itu berlaku kasar ke sang bayi.
Mereka diduga memukul, menendang, dan melempar anak tersebut ke kasur.
Salah satu dari mereka bahkan dilaporkan telah menginjak punggung bayi itu.
Dugaan sementara mereka melakukan tindakan keji itu hanya karena si bayi tak berhenti menangis.
Dan mereka tak tahu bagaiman cara agar bayi tersebut berhenti menangis.
Namun, polisi mengatakan masih perlu berbicara dengan keempat tersangka untuk mengetahui lebih lanjut.
Baca Juga: Bikin Terharu, Video Seorang Gadis Penjual Onde-onde Menangis Terobos Barisan Polisi, Ini Alasannya
Dan menetapkan penyebab utama kematian bayi itu.
Sayangnya, polisi masih kesulitan untuk menginterogasi mereka berempat lantaran remaja-remaja itu terus menangis histeris di dalam penjara.