"Saya lalu lari takut tertimpa. Alhamdulilah tidak apa-apa, tapi rumah ini jadi begini," ucapnya lirih.
Sejak ditinggal suaminya meninggal dunia beberapa tahun silam, Eha tinggal sendirian, namun tepat di samping bekas rumahnya itu tinggal salah satu anaknya.
Saat ini pun ia terpaksa menumpang tinggal di sana, namun bingung dengan barang dan perabotan miliknya yang kini masih dibiarkan di luar.
"Rumah anak saya juga kan kondisinya tidak jauh beda. Saya juga tidak mau lama-lama menumpang di rumah anak saya, malu," ucapnya.
Ia berterima kasih kepada warga dan tetangganya yang saat kejadian langsung bergotong-royong membereskan puing-puing reruntuhan rumahnya itu.
"Mudah-mudahan saja ada yang mau membangunkan kembali rumah emak ini," ucapnya penuh harap.
Plt Kepala Desa Cipeuyeum, Nurdin mengatakan, akan segera bermusyawarah dengan perangkat desa lainnya, unsur BPD (Badan Perwakilan Desa) dan perangkat RT setempat untuk mencari cara dan upaya agar warganya yang sedang tertimpa musibah itu bisa kembali mendapatkan rumahnya.
Baca Juga: Bikin Terharu, Video Seorang Gadis Penjual Onde-onde Menangis Terobos Barisan Polisi, Ini Alasannya
"Kalau harus menunggu bantuan seperti dari program rutilahu kan butuh waktu, belum harus pengajuannya dulu. Karena itu, kita akan musyawarahkan ini untuk kita kerja bakti (membangun kembali) untuk rumah bu Eha ini," tuturnya.
Namun begitu, pihaknya tetap melaporkan kejadian tersebut ke dinas dan instansi terkait, termasuk telah memerintahkan perangkatnya untuk segera mengajukan permohonan bantuan ke Dinas Sosial setempat.
"Intinya kita memberikan atensi penuh atas musibah yang sedang menimpa bu Eha ini. Kita akan bantu tentunya," tambahnya. (Firman Taufiqurrahman)