Lies mengaku sulit mendapatkan air bersih setelah memutuskan tinggal di lokasi tersebut.
Alasannya ia harus berbagi jatah dengan apartemen tersebut.
"Semua disedot sama apartemen, saya tak pernah kebagian air bersih," ucapnya.
Lies juga pernah mengajukan permohonan ke pengelola apartemen untuk memasang air PDAM di rumahnya.
Namun, permintaan itu tak diindahkan oleh pengelola.
Padahal, Lies berniat untuk membayar biaya operasional itu menggunakan uangnya sendiri.
3. Terpaksa gunakan air isi ulang
Tak mendapat akses air bersih, akhirnya Ibu Lies membeli air isi ulang untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci baju, dan piring.
Setiap hari, ia harus membeli 20 hingga 25 galon air ke rumah untuk persediaan air.
"Ya kalau buat nyuci-nyuci, saya beli air isi ulang sama tetangga saya dengan harga Rp 7.000-an, kalau air aqua asli palingan buat minum, saya beli Rp 18.000," kata Lies.
Ibu Lies harus saling bahu membahu dengan suaminya mengangkut galon-galon tersebut ke rumahnya.