Lebih parah, mereka juga tidak menginap di hotel, dan memilih tidur di jalanan.
“Saya tidak ingin membayar akomodasi karena saya ingin menghemat biaya. Kamar-kamar di hotel berharga hingga 50 Euro (Rp 770 ribu) untuk satu malam. (Kami) bisa tidur di jalanan, juga gratis,” tulisnya.
Dia kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa selama 4 hari perjalanan mereka di Milan, mereka hanya memesan hotel sekali saja.
Yang mereka lakukan di hotel tersebut adalahmandi, mencuci pakaian, dan mengisi kembali persediaan makanan di restoran hotel.
Pria itu juga berterima kasih kepada istri dan bayinya karena tidak terlalu cerewet tentang cara berlibur mereka.
“Alhamdulillah, dia (istrinya) tidak pernah menggerutu. Tapi dia pernah menangis karena punggungnya sakit karena harus membawa ransel dan bayi kami selama lebih dari 10 jam ketika penerbangan kami ditunda. Begitulah wanita, mereka perlu mengekspresikan diri. Mereka tidak bisa menyimpannya."
Tidak sampai di situ, dia juga menyebutkan bahwa mereka tidak menggunakan kendaraan umum, dan memilih untuk berjalan kaki dari hotel menuju bus, sejauh 5 km dan kondisi hujan deras.
Kisah ini mencuri perhatian warganet.
Sebagian besar dari mereka mengkritik sikap si pria yang tega karena menempatkan keluarganya dalam posisi sulit, demi menghemat biaya.