Keith mengatakan putranya telah melakukan vaping selama kurang lebih dua tahun.
Dan telah mencoba minyak rasa seperti rasberi, ikan Swedia, permen kapas, roti cinnamon, dan lainnya.
Anthony juga terkadang menggunakan vape THC yang mana positif mengandung marijuana.
"Semua itu mengendap di paru-parunya," ucap Keith.
Keith mengatakan putranya biasa menghirup vape 2 samapi 3 jam sehari.
Masa kritis Anthony sekarang sudah terlewati setelah dokter memberinya oksigen murni 100 persen untuk membantunya bernapas dan mengeluarkan minyak dari paru-paru.
"Oksigen yang diebrikan membantunya mencarikan minyak dari dalam paru-paru.
Ia akan batuk untuk mengeluarkannya. Beberapa hari pertama bercampur darah, lalu berwarna cokelat, kemudian hijau tua," kata Keith.
Sudah cukup banyak kasus gangguan paru-paru akibat vape di AS/
New York menjadi negara bagian pertama yang melarang vape atau e-rokok.