Sutoyo mengungkapkan, bersama seluruh warga Bendar, ia berharap ritual topo pendem yang dilakoni Mbah Pani berjalan dengan lancar.
Lubang kubur itu dibuat di dalam rumahnya. Sudah beberapa kali lubang itu digunakan oleh Mbah Pani untuk menjalani topo pendem.
Meski ratusan warga ingin menyaksikan prosesi penguburan Mbah Pani, namun hanya keluarga yang diizinkan masuk rumah.
Warga lain menyaksikan dari luar rumah.
Saat digali, kondisi lubang itu berair. Namun segera disedot dikeringkan saat Mbah Pani sudah mengenakan kain kafan.
Sebagaimana proses pemakaman biasa, Mbah Pani juga dikafani dan dimasukkan ke dalam peti.
Ada pipa untuk saluran pernapasan yang menghubungkan Mbah Pani dari dalam kubur ke permukaan tanah. (Tribunjateng.com /mazka hauzan naufal)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Cerita Mbah Pani Juwana Pati Seusai Jalani Ritual Tapa Pendem : Alhamdulillah Kuat 5 Hari 5 Malam