Suar.ID - Tak hanya Indonesia, kebakaran hutan di Riau dan Kalimantan juga merugikan Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Di Malaysia, beberapa hari yang lalu bahkan muncul gerakan "meniup kembali asap" ke Indonesia.
Salah satu kota di Malaysia juga disebut sebagai kota paling tercemar di dunia karena terkena kabut asap yang berasal dari Indonesia.
Hal ini juga menyebabkan puluhan sekolah di Kalimantan, Riau dan Malaysia diliburkan untuk sementara waktu.
Udara di Indonesia, telah menjadi begitu tercemar sehingga burung-burung pun berjatuhan di jalan.
Radar API (sensor yang mengukur Indeks polusi udara) telah mencapai lebih dari 500, yang berarti telah dianggap berbahaya.
Kabut asap bahkan merenggut nyawa bayi yang masih berusia empat bulan di Indonesia yang meninggal karena sesak napas dan infeksi saluran pernapasan.
Dalam kasus yang lain, seseorang lelaki berusia 59 tahun ditemukan tewas duduk bersandar di pohon akibat kabut tebal di perkebunannya.
Sama seperti Warga Indonesia yang tidak dapat melihat dengan sangat jelas ketika mereka berada di jalan, tingkat keparahan kabut asap telah menjadi begitu buruk sehingga mereka bahkan tidak bisa melihat langit!
Menanggapi kebakaran hutan yang baru-baru ini terjadi di Kalimantan, NASA merilis gambar satelit dari wilayah Kalimantan yang diambil pada 14 September.
Gambar-gambar tersebut diunggah ke situs web Earth Observatory NASA.
Seperti yang dapat kamu lihat dari gambar, daerah di sekitar Kalimantan ditutupi dengan asap putih, bahkan daratan hampir tidak dapat dilihat dari penglihatan satelit.
Data yang direkam NASA juga menunjukkan bahwa kebakaran hutan Kalimantan dimulai pada awal Agustus dan baru mulai mereda pada bulan September, menurut Sin Chew Daily. (Ervananto Ekadilla/Suar.ID)