"Sekarang, jadi tol yang pertama," kata Saragi.
Adapun konstruksi fisiknya menunjukkan perkembangan signifikan, menyusul target penyelesaian yang ditetapkan yakni pada Oktober 2019.
Direktur Teknik PT JBS Edy Nugraha menuturkan, perkembangan konstruksi fisik ruas yang menjadi porsi badan usaha jalan tol (BUJT) telah mencapai 97,57 persen.
"Masih ada deviasi sekitar 1,16 persen dari rencana 98,73 persen," kata Edy.
Tol Balsam merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun dengan skema investasi dan viability gap fund (VGF).
Untuk skema investasi yang dikerjakan PT JBS mencakup Seksi I Km 13, Seksi II, Seksi III, dan Seksi IV (Samboja-Jembatan Mahkota II).
Sementara skema VGF yang dikerjakan pemerintah meliputi Seksi 1 (KM13-Samboja) dan Segmen 5 (KM 13-Bandara Sepinggan) Jalan berbayar ini bakal dilengkapi dengan empat gerbang tol.
Keempatnya terletak di gerbang tol (GT) Manggar dengan ramp on/ramp off di Jl Mulawarman dan GT Karang Joang dengan ramp on/ramp off di Jl Soekarno-Hatta KM 13.
Kemudian, GT Samboja dengan ramp on/ramp off yang berada di Jl. Soekarno-Hatta Km 38 dan GT Palaran dengan ramp on/ramp off di Jl. Soekarno-Hatta km 4 (Samarinda). (Hilda B Alexander/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jalan Tol Pertama di Provinsi Ibu Kota Baru Dinilai Berkualitas Tinggi"