Selain Tengku Rizal, ada pula dua anggota Dewan Perwakilan Daerah Sumut, Abdul Halim Harahap dan Raja Inal Siregar yang juga mantan Gubernur Sumatera Utara periode tahun 1988-1998.
Sebagai penghormatan, seusai makan malam, Presiden SBY mengajak semua peserta rapat berdiri untuk mengheningkan cipta, mengenang arwah para korban kecelakaan pesawat Mandala Air, terutama Rizal Nurdin.
Baca Juga: Wanita Ini Mengamuk Hebat Melihat Ayam Dijual dalam Kandang, Polisi pun Sampai Turun Tangan!
Saat mengheningkan cipta, kursi yang awalnya disiapkanu Gubernur Sumut itu dibiarkan kosong di sisi kanan presiden setelah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, dan Panglima TNI.
Presiden saat itu menyebut, Rizal Nurdin sebagai salah satu putra terbaik bangsa dan sahabat dalam tugas-tugas kenegaraan.
Kronologi kejadian
Pesawat berpenumpang penuh itu mengalami gagal take off.
Pesawat tersebut tiba-tiba saja meledak, menabrak, dan melindas apa saja yang ada di depannya.
Setelah itu, badan pesawat menerabas hingga ke permukiman penduduk di seberang ujung landasan.
Kejadian ini kemudian membuat sayap kiri pesawat menghantam toko kelontong yang berada tepat di batas Bandara Polonia.
Hal ini membuat tiga orang yang berada di toko kelontong tersebut terseret sayap peawat.