Anak itu mengaku dia tidak menjalankan diet dengan baik karena rewel dan memilih-milih makanan.
Dikatakan dia tidak suka mengonsumsi sayuran dan buah karena "tak suka teksturnya".
Dalam kasus yang dirilis Rumah Sakit Mata Bristol di jurnal Annals of Internal Medicine, remaja itu mulai kehilangan penglihatan hingga mendekati buta pada umur 17 tahun.
Baca Juga: Peringati 9.5 Philanthropy Week, UCWeb Donasikan 10.000 Buku untuk Indonesia yang Lebih Baik
Dia menuturkan sejak SD, dia menghindari makanan dengan tekstur tertentu dan memilih makanan seperti kentang goreng, maupun roti yang diberi sosis.
Dokter Denize Atan yang merawatnya menuliskan bagaimana remaja itu kehilangan vitamin tak hanya B12.
Namun juga mineral penting seperti selenium maupun tembaga.
"Dia kehilangan banyak mineral dari tulangnya, di mana fakta itu cukup mengejutkan bagi anak seusianya," ungkap Dokter Atan seperti diberitakan Asia One.
Baca Juga: Mengungkap Lokasi yang Diduga Tempat KKN Desa Penari, Ada Coretan Horor hingga Suara Misterius!
Meski tidak obesitas atau pun kurus, remaja itu mengalami kekurangan nutrisi.
Selain nyaris buta, dia juga terserang penurunan pendengaran dan lemah tulang.
Karena kondisinya itu, Atan menyebut remaja itu takkan bisa membaca atau mengemudi karena punya titik mati di penglihatan tengah, meski dia masih bisa berjalan.