"Dari situ saya bingung, turun bagaimana. Saya teriak minta tolong enggak ada yang dengar. Loncat bakal sulit," ujar Mani.
"Akhirnya saya turun perlahan-lahan menuruni atas kepala mobil. Suami saya yang berdarah saya tuntun, saya gendong," pungkasnya.
Setelah menunggu beberapa saat, ia dan suaminya dibantu oleh sejumlah pekerja proyek PT Jasa Marga, dan keduanya dievakuasi di RS Thamrin.
Sebelumnya, seperti dikutip dari Kompas TV, pada hari Senin (2/9/2019), kecelakaan beruntun telah terjadi di kilometer 91 Tol Cipularang.
Kecelakaan tersebut melibatkan beberapa mobil, truk, dan bus yang saling bertubrukan.
Menurut kabar, usai kejadian tampak kemacetan tak dapat dihindarkan dan mengular sejauh 10 kilometer.
Polisi telah sampai di lokasi dan melakukan berbagai upaya penyelamatan.
Sampai berita ini ditayangkan, pihak kepolisian masih mendalami dan melakukan penyelidikian lebih lanjut. (Siti Maesaroh)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judulBerjuang Antara Hidup dan Mati Saat Mobilnya Nyangkut di Bibir Jurang Sedalam 20 Meter, Pasangan Suami Istri Ini Ungkap Kengerian Kecelakaan Tol Cipularang