Tapi, Faiq bersyukur karena keluarganya selalu mendukungnya.
Saparudin Arifin telah mengalami stroke sejak lima tahun lalu.
Dia menceritakan bagaimana ibunya yang hanya ibu rumah tangga harus berjuang mengumpulkan biaya pengobatan ayah mereka selama ini.
"Ibu melakukan banyak pekerjaan seperti menjadi agen produk kesehatan untuk menutupi pengeluaran," kata anak kedua dari enam bersaudara itu.
Dia mengatakan ayahnya, yang juga mantan dosen di Universitas Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM), telah pensiun sebelumnya karena sakit.
Faiq kini banting stir menjadi seorang konsultan keuangan.
Pekerjaan tersebut memungkinkannya untuk merawat sang ayah serta mengurus adik-adiknya.
"Di masa depan saya dapat membuka klinik sendiri meskipun saya tidak bisa menjadi dokter, tetapi saya berharap untuk terus berkontribusi kepada masyarakat," katanya.