Sementara itu Jakarta berhasil menempati peringkat ke-53 dengan skor indeks 54,5 (dalam skala 0-100) atau menduduki peringkat ke-6 di Asia Tenggara, sesuai kota yang disurvei.
Meski demikian, The Economist Intelligence Unit (EIU) Safe Cities Index 2019 masih mengkategorikan skor keseluruhan yang didapat Jakarta sebagai 'tinggi', yakni antara 50,1 - 75. Sedangkan 25,1 - 50 dikategorikan medium dan 0 - 25 rendah.
Untuk Digital Security Indonesia berada di peringkat ke-55 dengan skor 42,3, Health Security di posisi 53 (51,7), Infrastructure Security di posisi 49 (52,3), dan Personal security 43 (71,7).
Di Asia Tenggara, skor yang diperoleh Indonesia secara keseluruhan di bawah Singapura (91,5) yang berada di posisi ke-2, Kuala Lumpur di peringkat ke-35 (66,3), Manila ke-43 (59,2), serta Bangkok dan Ho Chi Minh yang sama-sama di urutan ke-47 karena memiliki skor yang sama yakni 57,6.
Satu kota di Asia Tenggara yang berada di bawah Jakarta adalah Yangon, Myanmar, yang berada di posisi 58 dengan skor 41,9.
"Kota-kota APAC (Asia-Pacific) meiliki kinerja yang baik di kategori keamanan kesehatan, keamanan infrastruktur dan keamanan pribadi, tetapi rekan-rekan mereka di Amerika Utara umumnya lebih baik dalam keamanan digital," jelas Kondo. (Ervananto Ekadilla/Suar.ID)