Ia mengaku mendambakan sebuah perselisihan dalam rumah tangganya.
Tetapi ia merasa sangat tidak mungkin dengan suami romantisnya yang selalu memaafkan dan memberinya hadiah.
Kepada hakim, suaminya mengatakan bahwa ia tidak melakukan kesalahan apapun.
Ia melakukan hal tersebut karena ia ingin menjadi suami yang sempurna dan baik untuk istrinya.
Suaminya mengaku bahwa ia berusaha keras untuk menyenangkan istrinya, hingga ia meminta pengadilan untuk menasehati istrinya agar mempertimbangkan keputusannya lagi.
"Tidak adil untuk menilai pernikahan sejak tahun pertama, dan semua orang belajar dari kesalahan mereka," ujarnya.
Beruntungnya, pengadilan menunda kasus ini dan memberi kesempatan bagi keduanya untuk berdamai.