Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Afiq Dulu Pernah di DO, Namun Kini Dia Jadi Lulusan Terbaik Universitas di Inggris

Rahma Imanina Hasfi - Sabtu, 24 Agustus 2019 | 20:30
Seorang pria yang pernah dikeluarkan dari sekolahnya kini menjadi lulusan terbaik di universitas Inggris
Facebook thehumansofkl

Seorang pria yang pernah dikeluarkan dari sekolahnya kini menjadi lulusan terbaik di universitas Inggris

Suar.ID - Sebagian orang menganggap bahwa anak yang pernah dikeluarkan dari sekolahnya merupakan hal yang buruk dan berdampak akan memiliki masa depan yang suram.

Namun, anggapan tersebut dapat dipatahkan oleh seorang pria asal Malaysia, Mohammad Afiq Ismail.

Dilansir dari Humans of Kuala Lumpur, Afiq bercerita tentang dirinya yang sempat dikeluarkan dari sekolah, tetapi akhirnya bisa menjadi lulus dengan nilai terbaik dari salah satu universitas ternama di Inggris.

Baca Juga: Sungguh Menjijikkan, Youtuber Asal Indonesia ini Makan Indomie dengan Tambahan Kecoa: Kayak Udang, Enak!

"Saya gagal dalam Penilaian Menengah Rendah (PMR) dan dikeluarkan dari sekolah saya yang sebelumnya, tetapi sekarang saya adalah orang pertama dari kampung saya yang pernah belajar di Inggris, lulus dari University of Essex dengan First Class Honors jurusan akuntansi dan keuangan," ujar Afiq.

Afiq dikeluarkan dari sekolahnya karena ia menjadi salah satu siswa dengan nilai terendah.

Ia bahkan sempat tidak bersekolah selama sebulan karena tidak ada sekolah yang mau menerimanya.

Setelah pindah sekolah, Afiq mengaku bahwa teman-temannya sempat merendahkannya.

Baca Juga: Hamil Anak Kedua, Tantri Kotak Malah Positif Terinfeksi Toxoplasma

Namun, ia tidak menyerah.

"Saya sempat merasa tersisih, tapi saya lalu berkata pada diri sendiri 'lihat saja nanti'. (Dan tak disangka) saya lalu jatuh cinta pada bidang akuntasi dan berusaha dengan keras untuk menunjukkan jika pandangan mereka salah," ujarnya.

Usaha tak mengkhianati hasil, Afiq akhirnya menjadi anak yang berprestasi dan mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikan ke Inggris.

Perjuangannya saat di Inggris juga tak mudah.

Ia harus bekerja 5-6 jam sehari untuk uang saku tambahannya.

Baca Juga: Sebuah Bangunan Mirip Taman Sari Jogja Muncul dalam Komik Terbaru One-Punch Man!

Ia juga harus bangun jam 4 pagi untuk bekerja sebagai tukang bersih-bersih di sebuah restoran.

Bahkan ia juga menyisihkan uangnya untuk membelikan kedua orangtuanya tiket ke Inggris.

"Saya tahu (momen wisuda) itu sangat berarti bagi mereka. Saya tidak akan berada di sini hari ini tanpa mereka," pungkasnya.

Kini, Afiq tengah berbahagia dengan gelar yang didapatkannya.

Source :Facebook

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x