"Teknologi-teknologi tersebut membantu memecahkan masalah perkotaan sehari-hari seperti parkir liar, manajemen lalu lintas, pemantauan kerumunan, keselamatan pejalan kaki, dan pencegahan kejahatan. semua bertujuan untuk meningkatkan standar hidup masyarakat," jelas Roy Kosasih.
Terkait dengan keputusan Pemerintah RI memindahkan ibu kota negara yang baru ke Pulau Kalimantan, Roy menyatakan pihaknya siap menyediakan solusinya dengan menyesuaikan dengan konsep tata kota yang akan dirancang serta aspek bentangan alamnya.
"Teknologi seperti apa yang akan kami terapkan tentunya akan kami sesuaikan dan akan sangat menunjang kondisi alam di Kalimantan.
Forum diskusi terbuka Perencanaan dan Pembangunan Ibu kota Negara Berbasis Smart City di kampus UI ini menghadirkan pembicara utama, yakni Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro.
Bambang banyak membahas tentang rencana pemerintah Indonesia membangun ibu kota baru di Kalimantan.
Bambang menegaskan, calon ibu kota baru Indonesia di Kalimantan akan dikembangkan dengan menganut konsep smart city.
"Kami akan menerapkan konsep smart city dengan kota yang modern dengan ditunjang infrastruktur yang harus lengkap serta pelayanan publik yang baik," ujar Bambang.
Ia menjelaskan, moda transportasi umum di kota baru tersebut akan dirancang nyaman untuk warga kota.
Baca Juga: 5 Gajah Terjebak di Dalam Lumpur Berhasil Diselamatkan Setelah 6 Jam
Pemerintah juga akan membangun perguruan tinggi berkelas dunia di ibu kota baru tersebut.