Jokowi kemudian membandingkannya dengan perizinan di Indonesia yang makan waktu lama, bahkan untuk kepentingan publik.
"Kita di sini, lima tahun yang lalu izin pembangkit listrik, enam tahun belum selesai. Saya kejar, potong 259 izin, urus satu saja segitu," kata Jokowi.
"Bagaimana bisa cepat. Sekarang 58 izin, tapi tetap saja masih tahunan, lama mengurusnya," ucap Presiden.
Jokowi mengatakan berbagai hal yang menghambat Indonesia mencapai kemajuan harus dihilangkan.
Karena itu, ia berpesan kepada legislatif agar tak terlalu banyak membuat undang-undang.
Ia menginginkan legislatif untuk membuat undang-undang yang sedikit, namun berkualitas sehinggadapatmenjangkau seluruh permasalahan.
"Enggak usah buat undang-undang banyak. Sedikit tapi berkualitas."
"Saya sudah sampaikan pada asosiasi DPRD agar enggak buat banyak Perda. Satu atau dua tapi kualitas baik, lindungi kepentingan negara dan rakyat," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.(Ervananto Ekadilla/Suar.ID)