Sedangkan, jika darah berwarna merah dan jumlahnya banyak, korban biasanya kena di bagian dada. Dalam tugasnya sebagai sniper, Tatang juga dikenal mahir menembak pada jarak 900 meter.
Sasaran pada jarak 1000 meter juga masih bisa dijatuhkan tapi targetnya bukan di bagian kepala. Dalam operasi gabungan TNI, Lobato akhirnya tertembak mati tapi sisa-sisa pasukannya yang dikenal sebagai Falintil terus melancarkan perlawanan secara gerilya.
Komando Operasi Keamanan Timor Timur
Pada bulan Juni 1986, pasukan gerilya Falintil mulai menunjukkan kekuatan dengan menyerang pasukan Zeni TNI AD yang sedang bekerja membangun infrastruktur sehingga menyebabkan 16 personel pasukan gugur.
Serangan gerilya Falintil pimpinan Gusmao langsung membuat Pemerintah Pusat RI marah dan segera menggelar Komando Operasi Keamanan Timor Timur untuk memulihkan keadaan.
Sebanyak 3.200 pasukan TNI dari sejumlah batalyon termasuk pasukan khusus diturunkan didukung oleh pesawat transport dan tank lapis baja.
Di Timor Timur,tugas utama para staf khusus adalah menyiapkan pasukan yang baru tiba untuk bertempur melawan pasukan gerilya Falintil yang berada di gunung dan hutan.
Semua pasukan yang baru tiba di Timor Timur diberi pelatihan teknik Operasi Lawan Insurgensi (OLI) terlebih dahulu sebelum berangkat bertempur.
Sebagai prajurit berkualifikasi sniper kelas dunia, Tatang memberikan pelatihan khusus teknik menembak mahir, antigerilya, teknik raid, dan lainnya.Kadang Tatang juga turun ke medan tempur sebagai sniper untuk menghantam sasaran-sasaran terpilih.
Komando Operasi Keamanan Timor Timur yang digelar TNI akhirnya berhasil melumpuhkan perlawanan Falintil dan menangkap Xanana pada 20 November 1992.
Xanana kemudian dipenjara di LP Cipinang Jakarta hingga tujuh tahun. Tapi perjuangan Falintil yang kemudian memilih jalur politik makin mendapat simpati dunia internasional.
Setelah Pemerintahan Orde Baru runtuh pada tahun 1998,setahun kemudian Timor Timur lepas dari RI setelah diadakan jajak pendapat. Xanana pun dibebaskan dan setelah Timor Timur menyatakan merdeka pada 20 Mei 2002, Xanana terpilih sebagai presiden.