Setelah dicek di dokter yang berbeda, bayi mereka dinyatakan baik-baik saja dan normal.
Mereka sampai memeriksakan ke 5 dokter yang berbeda untuk memastikan keadaan bayi mereka.
Sampai akhirnya dokter memberikan mereka pilihan.
"Kalau misalnya tetap dipertahankan janin ini dalam perut, bisa jadi yang pertama janin nya tidak akan berkembang saat bulan ke tujuh, dan itu akan berbahaya untuk ibunya.
Pilihan kedua adalah yaudah gapapa kalo misalnya akan dilahirkan sekarang juga, akan baik juga untuk keduanya. Gitu kata dokternya," ujar Gilang.
Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya mereka memutuskan untuk mengikhlaskan bayi keduanya.
"Dan besokannya kita anniversary, jadi kan ya Allah gitu kan, pas anniversary gini banget cobaannya. Jadi kita ngga ngerayain anniversary," ujar Adezty.
Adiezty sendiri merasakan kesedihan yang teramat dalam, merasakan sakitnya seorang ibu yang tengah menyapih karena ASI nya tetap keluar pasca melahirkan.
"Pernah kan waktu itu aku lupa pakai bebet nih, satu kali doang terus besokannya itu bener-bener kayak orang nyapih gitu kan,"
"Jadi keras, aku jadi demam, sampai serak gitu kan," terang Adiezty.
Bahkan ia menerangkan bahwa ASI nya yang menetes mengingatkannya kepada Ace.