"Mungkin setelah di Batam, oknum itu tidak bisa memantau secara langsung," ujar Ery Shyarial, Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah Kepulauan Riau.
"Makanya si oknum kembali mengancam akan menyebarkan video mereka jika si korban tidak mau lagi melayani si oknum tersebut."
"Perbuatan ini sudah tidak bisa ditoleransi dan saya harap polisi bisa secepatnya bertindak. Ini menyangkut generasi anak bangsa," ujarnya.
Kondisi mental korban down setelah video adegan panas dirinya tersebar dan menjadi viral media sosial.
Hal tersebut dibenarkan oleh Ery, yang mengatakan akibat dari video pelecehan seksual tersebut, mental siswa SMA yang bersangkutan menjadi down.
Akhirnya usaha pun dilakukan untuk memulihkan kondisi mental korban dengan memindahkannya ke Batam.
Namun, belakangan oknum guru tersembut kembali mengancam korban.
"Makanya kasus ini dilaporkan ke polisi, dengan harapan oknum guru tersebut ditangkap dan tidak ada lagi korban-korban selanjutnya," jelas Ery, Sabtu (10/8/2019).
Diceritakan Ery, kejadian ini berawal saat guru itu menyukai siswa yang menjadi korban.
Namun, murid tersebut sama sekali tidak merespons.