Sementara di bandara Anchorage, kru lain telah bersiap untuk segera membawa Choi ke rumah sakit terdekat begitu pesawat mendarat.
Demi melakukan pendaratan yang aman, pilot memutuskan membuat 15 ton bahan bakar jet ke udara dan menurunkan berat pesawat.
Penerbangan akhirnya dapat dilanjutkan setelah pesawat melakukan pengisian bahan bakar di Anchorage dan dapat mendarat dengan selamat di bandara tujuan di Incheon, meski mengalami keterlambatan sekitar empat jam dari jadwal.
Setelah mendarat, para penumpang pun bertepuk tangan saat pilot menyiarkan permintaan maaf dan mengucap terima kasih atas kerja sama para penumpang terkait situasi yang terjadi.
Beberapa hari pascainsiden, pihak maskapai mengaku telah menerima surat dari ayah Choi yang menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan membantu menyelamatkan putrinya.
Bersama surat itu turut dikirimkan sebuah gambar pesawat yang dibuat oleh Choi yang baru berusia delapan tahun.
"Kami berterima kasih kepada seluruh awak pesawat, penumpang, pilot, dan petugas penerbanga OZ221 lainnya karena telah membuat pilihan yang sulit untuk mendarat darurat."
"Serta kepada star di Anchorage atas tindakan cepat yang dilakukan mereka terhadap putri saya," tulis isi surat tersebut.
Tidak disebutkan penyakit yang dialami Choi selama penerbangan dan penyebabnya.
(Agni Vidya Perdana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pesawat Asiana Airlines Mendarat Darurat demi Selamatkan Nyawa Penumpang Anak