Suar.ID - Setelah memutilasi Fera Oktaria, Prada DP langsung bergegas membeli sebuah koper besar.
Prada DP pun sempat membohongi pihak penginapan mengenai koper yang baru saja dibelinya tersebut.
Wiwin Safitri kasir penginapan Sahabat Mulya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, mengatakan, Prada DP sempat mengaku ingin membantu ibunya pindah saat membawa koper besar.
Koper itu dibeli oleh Prada DP pada Rabu (8/5/2019) pagi di salah satu pasar tak jauh dari lokasi penginapan.
Namun, saat hendak masuk ke kamar, ibu dari Wiwin melihat Prada DP datang sembari menenteng koper besar.
"Ibu saya nanya, besar sekali kopernya, Pak, beli berapa? Dia (Prada DP) bilang mau bantu ibunya pindahan dari Lampung, beli Rp 250.000," kata Wiwin saat memberikan keterangan di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (8/8/2019).
Sementara, saksi ke-11, yakni Nurdin, mengatakan, pagi sebelum Prada DP meninggalkan kamar untuk membeli koper di pasar, ia melihat terdakwa begitu gelisah sembari menghubungi seseorang.
Bahkan, Prada DP pun sempat menanyakan harga sewa speedboat kepadanya.
"Dia nanya, harga sewa speedboat Rp 1,5 juta mahal nggak untuk ke Karang Agung. Saya bilang memang harganya segitu," ujar Nurdin.
Nurdin pun sempat menanyakan pekerjaan Prada DP.
Prajurit baru itu pun mengaku hanya bekerja sebagai kuli batu koral.
"Waktu saya tanya kerja koralnya daerah mana, dia langsung kabur bawa motor. Sorenya baru pulang dan bertemu ibu saya sambil bawa koper besar," jelasnya.
Pada Kamis 9 Mei 2019, Nurdin yang sedang membersihkan lantai dua penginapan mencium bau busuk.
Nurdin pun curiga dan mencari sumber bau tersebut.
"Ada sampah di depan kamar 06, lalu saya buang. Ternyata baunya tidak hilang, tapi belum begitu menyengat," ungkap Nurdin.
Namun, pada Jumat, 10 Mei 2019 bau busuk tercium hingga lantai bawah.
Nurdin pun curiga dengan Prada DP yang tak kunjung keluar usai membeli koper besar.
Nurdin lalu menghubungi perangkat RT dan RW sekitar untuk memberitahukan kejadian itu kepada polisi.
Setelah petugas datang, kamar pun langsung dibuka dengan menggunakan kunci cadangan.
Di sana, rupanya jenazah Fera Oktaria sudah ditemukan membusuk di dalam kasur yang telah dirobek.
"Saya tidak lihat jenazahnya, karena waktu itu polisi ramai sekali. Saya di luar kamar," ujar Nurdin.
Dalam sidang sebelumnya terungkap, Prada DP membeli koper besar serta tas untuk menghilangkan jejak setelah membunuh Fera Oktaria.
Namun, saat korban akan dimutilasi dan dimasukkan ke koper, gergaji yang digunakan Prada DP pun patah hingga ia gagal memutilasi korban hingga tuntas.
Selanjutnya, Prada DP mencoba membakar tubuh Fera dengan merakit obat nyamuk bakar setelah sebelumnya menyiram tubuh korban memakai pertalite.
Akan tetapi, usaha itu gagal karena obat nyamuk yang digunakan mati. (Aji YK Putra/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Bawa Koper Besar usai Mutilasi Pacar, Prada DP Mengaku untuk Pindahan