"Ini hadiahnya dikasi sekarang, tapi perginya nanti November, sama saya nanti akan saya temani," kata Nazamuddin.
Usaha untuk meyakinkan akhirnya berhasil.
Sahnun meneteskan air mata, tak percaya karena impiannya selama ini untuk berangkat ke Mekkah dapat terwujud.
"Mau saya, tapi ndak percaya. Ibu saya sudah meninggal, Bapak saya sudah meninggal, saya mana bisa ke sana, uang siapa?" kata Sahnun.
Nazamuddin mengatakan, Sahnun hidup sebatang kara di Mataram, setelah kedua orangtuanya meninggal.
Sahnun sudah lama tidak bertemu dengan keluarga dan kerabatnya yang lain.
Selian itu, Sahnun tak pernah mau menerima pemberian dari siapapun, selama dia merasa mampu mencari dan memenuhi sendiri kebutuhan hidupnya.
Pemberian hadiah umroh ini baginya mustahil.
Itu sebabnya Sahnun sempat menolaknya.
"Jadi bukan maksud dia menolak atau bagaimana, dia hanya bingung dan tidak yakin ada yang mau memberi hadiah seperti yang dia impikan selama ini," kata Nazamuddin.
Izza dari NRA menyampaikan bahwa NRA Travel memberikan hadian umrah pada Sahnun, karena kegigihan dan upayanya yang keras untuk berkurban sapi di Hari Raya Idul Adha.