Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nasibnya Berubah Total, Dulu Buah Ini Dicampakkan dan Dibuang-buang, Kini Jadi Buruan dan Harganya Sangat Mahal

Moh. Habib Asyhad - Kamis, 08 Agustus 2019 | 18:07
Ceplukan
Foto/faunadanflora.com

Ceplukan

Tapi mereka sendiri mampu menghasilkannya sebagai tanamah hortikultura rakyat di negeri mereka sendiri.

Ilmuwan menggadang-gadang akan menjadikan ceplukan sebagai alternatif stroberi di masa mendatang.

Ilmuwan menggadang-gadang akan menjadikan ceplukan sebagai alternatif stroberi di masa mendatang.

Penyelamat prajurit Romawi

Sebagai herba menahun, tanaman dari suku terung-terungan Solanaceae ini tumbuh tegak, bercabang cukup banyak, yang berambut pendek.

Kalau tumbuhnya terlalu subur, sering cabangnya tidak mampu menahan beban daun dan buahnya yang bergelantungan banyak sekali, sampai mudah patah.

Bunganya yang muncul di ketiak daun berwarna putih kekuning-kuningan.

Dari bunga ini kemu dian tumbuh buah yang bentuknya mirip lentera, menggantung dengan warna hijau muda.

Apa yang tampak dari luar itu sebenarnya hanya kulit buah yang agak transparan.

Di dalamnya mula-mula masih berongga, tapi kemudian terisi oleh bulatan buah yang sebenarnya, berupa berry (buah buni). Buah dalam kulit ini bisa dimakan, kalau kulitnya sudah menguning layu.

Mula-mula terasa agak getir, tapi kalau memang sudah masak akan terasa manis agak keasam-asaman.

Enak juga, tapi kalau dimakan terlalu banyak, bisa menyebabkan orang yang bersangkutan mabuk.

Dalam buku Plantes Medicinalis karangan dua pakar botani Prancis, Volak dan Jiri Stoduca, dikisahkan bahwa ceplukan sudah dikenal oleh orang Romawi zaman kejayaan mereka menjajah bangsa-bangsa Timur.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x