Namun hal ini tidak membuatnya jera.
Sebaliknya, dia semakin tenggelam dengan mabuk-mabuk.
Sampai di suatu malam ia mengalami hal yang paling menakutkan dalam hidupnya.
Dia merasakan sulit bernafas. Hari itu kondisinya kian kritis.
Pasangan hidupnya, Bonita, yang ada bersama dengannya saat kejadian itu pun membawanya ke rumah sakit.
Malam itu menjadi malam yang menakutkan bagi Pierre karena pasien di kanan dan kirinya meninggal dunia.
Namun anehnya, pada keesokkan harinya Pierre sembuh total.
Namun lagi-lagi apa yang ia baru saja ia alami tidak juga membuatnya jera.
Dia tetap menghisap rokok dan mabuk-mabuk.
Sampai satu hari, dia harus menjemput putrinya ke Macao.
Saat berada di bandara, muncul keinginan untuk berhenti dari kebiasaan buruknya selama ini.
Peperangan batin pun ia alami.