Setelah sembilan bulan bertugas, Menteri Ekonomi Pengetahuan Choi Joong-kyung berada di bawah tekanan untuk mundur.
Pemadaman listrik bergulir yang tidak terjadwal membuat sistem produksi di Negeri Ginseng tersebut terhenti.
Akibatnya, orang-orang banyak yang terjebak di lift dan menyebabkan kekacauan di jalan ketika lampu lalu lintas mati mendadak.
Pemadaman listrik dipicu oleh cuaca hangat yang tidak biasa yang menyebabkan lonjakan permintaan daya.
Dikutip dari Wall Street Journal, permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi karena banyak pembangkit listrik negara itu, termasuk reaktor nuklir, ditutup untuk pemeliharaan setelah musim panas yang menyebabkan permintaan tinggi.
Pasalnya, di beberapa bagian negara tersebut, suhu udara bisa mencapai 33 derajat celcius.
Pemadaman listrik memengaruhi lebih dari dua juta rumah tangga selama lima jam, dengan setiap pemadaman listrik berlangsung sekitar 30 menit.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Turki mengundurkan diri
Hal serupa terjadi di Turki.
Pada 6 April 2015 lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Turki saat itu, Taner Yldz, mengumumkan pengunduran diri setelah sepekan sebelumnya terjadi pemadaman listrik secara nasional di negara itu.
Selain ada eror pada jaringan listrik, menurut Yldz, pemadaman listrik ini juga disebabkan oleh salah kelola.