Selain demi membiayai kuliahnya, Chloe juga memiliki sugar dady agar bisa bersenang-senang, seperti belanja, liburan, makan malam, mendapat hadiah, dan sebagainya.
Kepada para sugar dady-nya, Chloe menawarkan persahabatan dan pertemuan dua sampai empat kali dalam sebulan.
Atas pilihan yang diambilnya untuk menjadi sugar baby, Chloe mengaku tak memiliki keraguan, bahkan meskipun keluarganya tidak menyadari pekerjaan apa yang dilakukannya.
Menurut Chloe, teman-temannya pun mendukung, dan baginya pekerjaan yang dijalaninya 'sangat bermanfaat' karena memungkinkan dia hidup nyaman sebagai seorang mahasiswa.
"Bidang karir ini sangat menarik bagi saya karena sifatnya yang sangat bermanfaat. Di waktu luang, saya benar-benar menikmati perjalanan dan mengalami budaya baru," ungkap Chloe.
Chloe tak sembarang menentukan pria yang akan menjadi sugar daddy untuknya, syarat yang diajukannya harus dipenuhi, yaitu berapa jumlah tunjangan yang bisa dia dapatkan.
"Saya biasanya mencari tunjangan bulanan yang memadai untuk membantu mendanai gaya hidup saya. Ini bervariasi dari 1500-3000 poundsterling (Sekitar Rp 25-50 Juta) sebulan per sugar daddy," ungkap Chloe.
Chloe bahkan memuji kariernya karena membuat dia bisa bepergian lebih sering.
Selama ini, dia sudah berlibur ke berbagai tempat berkat sugar daddy yang mendukungnya secara finansial, seperti ke Las Vegas, Asia, Yunani.
"Saya mengunjungi Yunani dengan seorang sugar dadsy berusia sekitar 35. Saya menemaninya dalam perjalanan bisnis, tinggal di sebuah hotel mewah dan menerima sejumlah besar uang pengeluaran," tuturnya.