Dia bergabung dengan WIS Holdings dan sepuluh tahun kemudian, dia dipindahkan ke Primech.
Perusahaan itu memiliki 200 karyawan saat itu dan menghasilkan Rp 5 miliar sebulan.
Vernon memiliki 10% saham di perusahaan sekarang dan menjalankan Primech serta dua perusahaan pembersih lainnya, A&P Maintenance Services dan Maint-Kleen.
Mereka memiliki kontrak dengan beberapa perusahaan terbesar di Singapura, termasuk Changi Airport Group, UOB dan sekitar 25 hotel mewah.
Sekarang sebuah kisah sukses, Vernon mengatakan bahwa itu karena keterampilan orang-orangnya dan kemauannya untuk bekerja dan beradaptasi yang menjadikannya seperti sekarang ini.
Dia mengatakan bahwa dia tidak malu dengan masa lalunya.
"Saya melakukan sesuatu yang salah, tetapi itu membawa saya ke sini. Kenapa saya harus malu?" tambahnya. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)