Suar.ID -Kejadian ini terjadi pada 2018 lalu.
Bagaimana perasaan Anda saat tahu pasangan Anda hanya mandi sekali dalam setahun?
Seorang perempuan asal Taiwan dilaporkan hanya mandi sekali dan setahun.
Lebih dari itu, dia juga hanya mau berhubungan intim sekali dalam setahun.
Dilaporkan Taipe Times, Pengadilan Distrik Kota Baru Taipei mengabulkan perceraian yang diajukan seorang suami karena terlalu lama menderita oleh sikap perempuan tersebut.
Suami Lin mengatakan bahwa ia telah mengalami penyiksaan psikologis akibat kebiasaan buruk istrinya.
Tidak hanya mandi minimal setahun sekali, tapi ia juga tidak menyikat gigi atau mencuci rambutnya secara teratur.
Awalnya Lin tidak seburuk itu, saat mereka berkencan dia mandi seminggu sekali.
Namun setelah menikah, perilakunya memburuk.
Dia hanya akan mandi pada tahun baru, dan ketika mandi butuh waktu 3 jam di kamar mandi.
Lin lebih suka mengunyah permen karet untuk menutupi bau mulutnya.
Dia juga lebih suka mengenakan topi untuk menutupi rambutnya yang berminyak dan bukannya berkeramas.
Kebiasaan Lin membuat suaminya tidak tahan.
Bahkan untuk berhubungan intim saja dia lakukan setahun sekali.
Mereka juga belum memiliki anak setelah 13 tahun pernikahannya.
Lin dan suaminya tidak memiliki perkejaan dan menumpang pada ibu Lin.
Semua kebutuhan keluarga ditanggung oleh ibunya.
Suami Lin akhirnya mencari pekerjaan karena tidak ingin membebani mertuanya,.
Hingga akhirnya dia mendapatkan pekerjaan sebagai penjaga keamanan bangunan.
Namun Lin justru memintanya berhenti karena pekerjaan tersebut dinilai merendahkan dirinya.
Sang suami menolak permintaan Lin dan memilih mengajukan gugatan cerai kepada istrinya.
Setelah berpisah dua tahun sebelumnya, akhirnya pengadilan mengabulkan permintaan cerai tersebut.
Berapa kali mandi dalam sehari?
Tapi menurut sebuah penelitian mandi sehari satu kali justru baik untuk kesehatan.
Dilansir dari ilfscience.com (9/2/2018) sebuah studi mengungkapkan fakta tentang mandi.
Baca Juga : Inilah Jam-Jam Berbahaya untuk Mandi, Bisa Sebabkan Kematian Mendadak
Studi ini meneliti sebuah suku primitif Yanomami di pedalaman hutan Amazon.
Orang-orang suku ini sangat jarang bersentuhan dengan air.
Hal ini bertujuan untuk melindungi diri dari ancaman "predator".
Dengan tidak bersentuhan dengan air, kompleksitas bakteri dalam tubuh mereka menjadi tinggi dan menjadi antibiotik alami bagi tubuh.
Hasilnya, tubuh orang-orang suku Yanomami lebih kebal terhadap serangan virus penyakit.
Kompleksitas bakteri sendiri merupakan sekumpulan mikro bioma yang penting untuk kesehatan tubuh.
Jika kompleksitas bakteri berkurang, tubuh akan rentan terhadap virus dan penyakit.
Apalagi jika orang-orang tersebut berada daerah tropis seperti Indonesia.
Sebuah survei lain yang dilakukan tahun lalu menemukan, empat dari lima wanita tidak mandi setiap hari.
Sementara itu, sepertiganya mengatakan, mereka bisa pergi selama tiga hari tanpa mandi.
Sedangkan, penelitian lain yang dilakukan oleh Universitas Manchester, Edinburgh, Lancaster, dan Southampton, menemukan, tiga perempat dari responden setidaknya mandi satu kali dalam sehari.
Menurut Profesor Stephen Shumack, Presiden Australasian College of Dermatologists, mengungkapkan, aktivitas mandi hanya dilakukan ketika kita perlu.
Shumack mengatakan, sebetulnya, aktivitas mandi yang dilakukan sehari-hari muncul sejak 50-60 tahun terakhir sejak munculnya kamar mandi menggunakan pancuran.
Dari situlah, gagasan mandi sehari-hari telah menjadi biasa.
Hal tersebut sebetulnya dilakukan karena tekanan sosial, bukan berdasarkan kebutuhan. Mandi yang dilakukan sehari-hari menjadi populer karena kebutuhan sosial untuk wangi.
Padahal, bagian tubuh yang menghasilkan bau hanya pada ketiak dan pangkal paha, bukan seluruh tubuh.
Selain berdasarkan kebutuhan, Shumack juga mengingatkan, agar tidak mandi menggunakan air panas.
Sebab, mandi menggunakan air panas memiliki dampak buruk lebih banyak dibandingkan dampak baik yang diberikan.
Di antaranya, menyingkirkan produksi minyak alami dari tubuh yang berfungsi untuk melindungi sel-sel kulit, sehingga menyebabkan kerusakan kulit dan membuat kulit rentan terhadap bakteri atau virus.
Selain itu, menyebabkan gatal-gatal, kekeringan, kulit mengelupas, dan eksim.
Jadi, tetap akan mandi dua kali atau hanya satu kali dalam sehari?
Eits, yang penting tetap harus mandi minimal sekali dalam sehari ya! (Masruroh Ummu/Intisari)